Alhamdulillah kali ini saya ingin menulis dan berbagi cerita setelah sekian purnama ta bersua hee
Nah kebayang kan mau cerita tentang apa saat lihat judulnya? Iya benar sekali kali ini kita akan bercerita tentang kisah yang tiada duanya hee
Sebenarnya sudah lama saya ingin menulis berbagai kisah saya kami (saya dan istri) menemani buah hati kami melakukan tranfusi darah di Rumah Sakit Umum Ummi Bengkulu. Diagnosa Mayor Thalasemia yang tegak dari RSCM Jakarta 8 tahun silam membuat kami bersahabat dengan berbagai rumah sakit. Kali ini kami ada di Rumah Sakit Umum Ummi Bengkulu.
Yuk kita ulas satu persatu
Nyaman dan Aman
nyaman dan aman adalah salah satu indikator disini bisa dibikin betah selama tranfusi berlangsung. Sebenarnya di RS Umum Ummi Bengkulu belum ada ruangan khusus Thalasemia tapi biasanya pasien akan ditempatkan di salah satu ruangan disebut Tulip.
Tulip menjadi sebuah tempat persinggahan bagi pasien thalasemia RS Umum Ummi Bengkulu. Karena memang pasien thalasemia adalah pasien dengan rawat jalan, kecuali emergency dengan tingkat hemoglobin yang sangat rendah bisa menjadi pasien rawat inap.
Nah ini nih yang bikin kita nyes (haru campur senang hehe) ketika Tulip penuh maka perawat segera berkoordinasi dengan atasannya mencari ruangn senyaman mungkin untuk pasien thalasemia. Kayak gini nih contohnya. Sederhana dan sangat nyaman.
Ruangan BerAC
Mungkin ini hanya setengah PK, tapi nyaman banget buat anak-anak. Alhamdulillah.
Ada Televisi
Televisi kalau mau nonton ya, bawa laptop juga ga apa-apa buat si kecil agar tidak rewel.
Tempat mencuci tangan
Semua ada dalam satu ruangan ini. Tempat mencuci tangan ini sangat penting lho untuk menjaga kebersihan tangan kita.
Nyaman pokoknya
Nyaman itu relatif sebenarnya, lihat mereka enjoy saja saat tranfusi ga ada beban. Itu karena kenyamanan yang disuguhkan oleh rumah sakit.
Kamar Mandi
Gerah? Ga lah ini bisa digunakan jika kita ingin ke belakang atau mandi sekalian. Nyaman deh pokoknya semua di dalalm runahn sederhana di Zahra 3.
Ada kalanya kami di Yasmin atau gedung arah pukul 9. Di sana kami masih bergabung dengan pasien lainnya. Tapi pernah juga mendapatkan kamar yang super nyaman juga.
Parkir teratur
Kenyamanan juga mengenai parkir kendaraan. Disini ada beberapa titik parkiran mobil dan motor. Parkiran yang teratur dengan lokasi yang minim pun terasa nyaman dan juga di awasi oleh satpam.
Oh iya, kali ini saya sedang di mushalla ada ambil menunggu Maghrib Tiba, barusan ketemu sama kang Mahmud katanya mau ke Kaur untuk sosialisasi vaksinasi. Suskes selalu acaranya di Kaur dan semakin banyak warga yang siap vaksinasi untuk menekan pandemi.
Mushalla Sederhana
Di sini kita bisa menunaikan kewajiban shalat 5 waktu tanpa harus keluar dari komplek rumah sakit.
Terima kasih RS Umum Ummi Bengkulu memberikan kenyamanan bagi kami sahabat thalasemia dan keluarga thalasemia Bengkulu.
Nah ini yang bisa kita share kali ini ya semoga bermanfaat.
Syafakillah buat Yasmin, semoga lekas pulih ya nak.
ReplyDeleteAamiin semoga Yasmin segera pulih ya kak, sakit apa Yasmin kak?
DeleteSemangat Pak Efri. Semoga lekas pulih ya untuk buah hatinya. Aku juga lahiran anak kedua kmrn di RS ini.
ReplyDeleteAamiin makasih ya kak.
DeleteOh ya.. tahun berapa itu lahirannya kak, di RS Umum Ummi awalnya memang tempat bersalin ya kak, sesuai dengan namanya waktu itu Klinik Ummi. Luar biasa ya perkembangan dan kemajuan RS Umum Ummi. Baarakallahu fik
Aku jadi penasaran sama sakit thalasemia ni kak. Apa ya penyebabnya? Dan moga anaknya cepat sembuh ya kak. Aamiinn
ReplyDeleteMaaf kak sebenarnya mereka (anak-anak saya) bukan sakit kak, kalau dalam bahasa medis disebut penyandang thallasemia karena maaf mereka mengalami kecacatan pada sel darah merah. Awam sekali ya bahasanya ya kak, ga tega juga kali menyebutnya tapi demikian adanya kak.
DeleteDalam tulisan saya sebelumnya kk bisa serch dengan kata kunci thallasemia efrideplin.com nanti bakal ketemu dengan berbagai tulisan yang saya khususkan untuk mengulas yang berhubungan dengan thallasemia. Semoga membantu ya.
Mas Efri Melayu kali bahasanya ye. Penyegaran nih baca blog dengan nuansa Melayu. Tetap semangat dalam mendampingi buah hati ya.
ReplyDeletewah melayu ya? hee
Deletesaya berharap ini adalah bahasa terbaik dengan eksen Indonesia hihi
Ponakan saya (anak dari sepupu) ada yang thallasemia juga, tapi kata dokternya hanya 2%. Saya ga gitu paham maksud dari persentase itu. Dulu pas masih bayi sering sakit demam. Awalnya ga tau kenapa, bolak-balik sakit mulu. Demam, step, batuk pilek. Pas periksa darah, ternyata thallasemia 2%. Alhamdulillah sekarang usianya sudah 5 tahun dan kayaknya kelainan darahnya sudah ngga terlalu mempengaruhi aktivitas dia. Paling mesti jaga makanan aja yang alergi ga bisa. Cuma emang dia jadi speech delay, agak lama bisa ngomongnya. Semoga anandanya makin kuat dan toleran dengan thallasemia-nya ya. Semangat buat ortunya :)
ReplyDeleteMasya Allah jika boleh berpendapat ya kak, dipastikan diagnosa tegaknya dengan dokter ahli jika diperlukan bisa ke bagian Hematology yang khusus menangani penyandang thallasemia. Tujuannya adalah agar penanganan bagi ananda mendapat tindakan yang tepat.
DeleteDi bagian hematology nanti akan disampaikan faktor x dan lain-lain yang kita perlukan. Seperti halnya kami, hingga sampai saat ini kami Alhamdulillah tidak banyak mengalami kendala yang begitu berarti karena sebelumnya sudah konsultasi dengan dokter ahli di bagian Hematology RSCM. Kesehatan anak-anak juga terjaga dengan baik. Tumbuh kembangnya juga berjalan dengan normal seperti biasa seperti anak pada umumnya.
Mengenai spech dellay yang dialami ananda di atas jika benar dialami ananda karena faktor thallasemianya semoga dengan penanganan yang tepat segera bisa diatasai, atau mungkin juga karena faktor x misalnya komunikasi satu arah "gawai".
terima kasih ya kak supportnya, di rumah sakit umum ummi ini kami mendapatkan pelayanan yang maksimal, Alhamdulillah.
salah satu rumah sakit terbaik di Kota Bengkulu nih, pelayanannya emang maksimal banget, ruangannya juga pada bagus2...
ReplyDeleteJadi inget Teh Pipiet Senja, penulis senior FLP yang thalasemia juga. Semoga lekas sehat untuk anandanya ya pak efri. Semangat juga untuk pak efri dan istri.
ReplyDeleteMasyaAllah, semangat selalu ya Kak.. InsyaAllah ad makna di balik ini semua ini. Ada juga penulis Pipiet Senja yg mengidap thalasemia ya, tp karyanya luar biasa. Oh iya, aku jg lahiran di RS ini Kak, bagus mmg pelayanannya.
ReplyDeleteInget banget waktu ke Bengkulu juga lewat RS ini. Btw semoga ananda selalu sehst ya mas.
ReplyDeleteIni RS Ummi satu grup, kah dengan RS Ummi yang lain? Atau namanya saja yang sama?
ReplyDeleteBetewe semangat ya. Insya Allah ada balasan yang baik dari Allah dari perawatan sang buah hati
Alhamdulillah dapat RS yg nyaman. semoga berkah keluarganya mas, sehat terus, aamiin
ReplyDeleteSemakin banyak RS yang support terhadap penyakit2 "langka", semoga makin sehat bangsa ini.
ReplyDeleteLaa ba'tsa thohurun insya Allah. Smoga anand yasmin segra pulih dan sehat kembali. Begitu smoga dilapangkan kemudahan rezeki dan kesabran bagi kak efri dan keluarga.
ReplyDeleteMelihat susansa rumah sakitnya terbilang sederhana tapi nyaman. Betul sekali, nyaman itu relatif. Kadang ada yg fasilitas meeah tapi pelayanan kurang oke. Bahkan kondisi musholanya agak sulit digambarkan marena tidak sebagus yg lain. Aku sempat menemui seperti itu.
Aplagi untuk kebutuhan periksa rutin ya. Jadi perlu sekali suasana yg membuat nyaman
alhamdulillah pelayanannya bagus ya rumah sakitnya. jadi ingat sama bunda Pipiet Senja yang juga punya thalassemia. semoga selalu dimudahkanya ya pengobatan anaknya, mas
ReplyDelete