Sampul Buku Tiga Kuba di Langit Kota |
Adel dan Hari Spesial
Pagi
itu tidak seperti biasanya, karena tadi
malam begadang sama tetangganya, Adel yang masih berumur 8 tahun bangun
kesiangan. Adel buru-buru ke belakang, mandi dan segera ganti baju yang sudah
disiapkan Emaknya. Dia memakai baju koko rupanya. “Aduh.. mana sudah telat, Emak
sama Abah sudah pergi” gerutuhnya. Adel walaupun bangun kesiangan, dia tetap
menjalankan ibadah shalat subuh di rumah dengan baik. Adel hebat luar biasa,
Subhanallah.
Adel
memang sudah terbiasa bangun pagi tanpa ditemani orang tuanya. Maklum orang
tuanya pedagang di pasar. Mulai dari sebelum subuh orang tuanya sudah berangkat
menuju pasar. Tentu Adel ditinggal sendirian di rumah. Nah, kali ini dia
bener-bener lupa hari ini hari apa. Sayup-sayup terdengar bacaan shalat di
masjid. Dia mengambil sepeda kesayangannya, dan menuju masjid dekat rumahnya.
“Ha, sudah shalat?”. Sambil terbelalak matanya melihat para jamaah yang rame.
Waktu itu Adel tidak tahu kalau shalat itu ada istilah masbuk. Dia lalu meluncur
mencari masjid yang lain. Kali ini ia menuju komplek bagian atas. Dia menemukan
sebuah masjid yang sedang kutbah. “ Alhamdulillah..” gumam adel dengan lega
sambil mengurut dada.
Adel
langsung menuju shaf belakang. Tapi kok ada hijab antara jamaah laki-laki
dengan jamaah perempuan. “Ah masa bodoh, nanti keburu habis kutbahnya, bisa
tertinggal shalatnya” bisik Adel dalam hati. Setelah sekian lama mendengarkan
kutbah, pada akhirnya semua jamaah bubar dan mereka mengucapkan takbir, tahmid
juga bersalam-salaman.
Merasa
ada yang aneh, mulai dari kutbah yang banyak takbir dan tahmidnya. Juga setelah
kutbah bukannya shalat jum`at 2 rakaat, eh malah salaman satu dengan yang
lainnya. Penasaran dengan itu semua, Adel bertanya kepada Bapak yang berada di
sampingnya. “Pak, shalatnya kapan?, kok tidak shalat” tanya Adel dengan rasa
ingin tahu. “Shalatnya sudah tadi nak” balas bapak tersebut sambil mengusap
kepala Adel dan tertawa ringan. “Kita sedang jum`atan kan Pak?” tanya Adel yang
belum begitu percaya. “Kita bukan jum`atan, tapi kita sedang shalat id, idhul
adha, sebentar lagi mau potong qurban” jelas Bapak tersebut meyakinkan.
Adel
jadi malu sendiri. Walaupun ia masih tergolong anak-anak dia tetap merasa malu
dengan kejadian ini. Kenapa juga dia sampai lupa hari ini masih pagi, dan hari
ini adalah idhul adha. Abahnya juga ikut berkurban sapi. Mungkin karena ia
begadang dengan teman sebelah rumahnya sampai ia bangun kesiangan. Sehingga Ia
lupa hari ini adalah hari spesial. Idhul adha.
"Adel ayo kita pulang" ajak ibunya sedikit berteriak dari arah belakang. Adel kaget.
"Kamu sulit sekali ibu bangunkan, setelah subuh tidur lagi sih" celetuk ibunya sambil mengajaknya membawa sepeda. Adel Adel
adel.
"Adel ayo kita pulang" ajak ibunya sedikit berteriak dari arah belakang. Adel kaget.
"Kamu sulit sekali ibu bangunkan, setelah subuh tidur lagi sih" celetuk ibunya sambil mengajaknya membawa sepeda. Adel Adel
adel.
Efri Deplin, S.Si
lahir di Durian Bubur Seluma 05 Februari 1987. Bekerja di Kampus
SDIT IQRA` 1 Jl. Semeru No.22 Rt.13 Rw.IV Sawah Lebar Kota Bengkulu. Menikah dengan guru TKB Auladuna
Misni Akzaiti, S.Pd.AUD. Berpikir positif dan selalu semangat, itulah mottonya.
Bisa diajak
bekerjasama, www.efrideplin.com ; instagram: efrideplin; facebook : Efri Deplin, twitter: efrideplin87; e-mail: efrideplin@gmail.com
udh bg
ReplyDelete