Puspa Langka Amorphophallus Titanum Bunga Bangkai Mekar di Kepahiang Bengkulu
Bunga kibut atau bunga bangkai raksasa atau suweg raksasa, Amorphophallus Titanum merupakan tumbuhan dari suku talas-talasan (Araceae) endemik dari Sumatra, Indonesia, yang dikenal sebagai tumbuhan dengan bunga (majemuk) terbesar di dunia, meskipun catatan menyebutkan bahwa kerabatnya, Amorphophallus Gigas (juga endemik dari Sumatra) dapat menghasilkan bunga setinggi 5m. Kibut disebut juga bunga bangkai dikarenakan bunganya yang mengeluarkan bau seperti bangkai yang membusuk, yang berfungsi sebagai media atau alat perangsang menarik minat serangga untuk penyerbukan bunganya.
Kami sengaja untuk melihat bunga raksasa secara langsung. Berada di pendakian dari Kepahiang menuju puncak perbatasan Bengkulu Tengah, objek wisata dengan nama lengkap Taman Konservasi Puspa Langka Rafflesia Arnoldi dan Amorphophallus yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para penikmat Puspa langka.
Masuk ke objek wisata ini kita tidak dipungut biaya secara langsung, pengunjung diberikan hak secara sukarela karena menyangkut pengelolaan Taman Konservasi Puspa Langka Raflesia Arnoldi dan Amorphophallus ini dikelola secara mandiri oleh tujuh bersaudara. Wah saya salut sama pengelolanya. Tak jarang akhirnya ada saja pengunjung yang memberikan sejumlah uang yang lebih karena support dan ucapan terima kasih.
Sebelum masuk pengunjung akan ditemani oleh salah satu pengelolah. Kemarin kami ditemani oleh Bapak Bambang. Dari Bapak Bambang kami banyak mendapatkan informasi terkait Daerah Konservasi ini.
Luas Daerah Konservasi
Luas daerah konservasi ini sekitar 3 ha. "Kawasan yang sudah dimanfaatkan sekitar 1/4 ha" ungkap Bapak Bambang. Lokasi ini sangat strategis bagi pengunjung karena tepat berada di pinggir jalan sebelum sampai di Kepahiang jika start dari Kota Bengkulu.
Daerah Konservasi ini sudah beroperasi sejak belasan tahun yang lalu. Sebab dari siklus Amorphophallus Titanum yang berada di lokasi konservasi ini dapat diketahui lama berkembangnya Puspa Langka.
Kawasan Konservasi Puspa Langka Raflesia Arnoldi dan Amorphophallus ini berada di tebing. Tapi jangan khawatir kawasan ini sudah sangat nyaman untuk dijejaki karena sudah tersedianya anak tangga yang menghubungkan antar satu titik Amorphophallus satu dengan yang lainnya.
Pengunjung bahkan dapat melihat dengan dekat dan berfoto di samping bunga raksasa ini. Tapi ada syaratnya ketika mendekati bunga ini, selain dari aromanya yang kurang sedang sewaktu-waktu tiba pengunjung juga dilarang menyentuh mahkota bunga agar tidak rusak.
Siklus Amorphophallus
Secara lengkap Wikipedia menjelaskan bahwa Amorphophallus titanum memiliki tiga siklus hidup yang jelas, yaitu tahap vegetatif, dorman, dan generatif. Siklus vegetatif terutama untuk pertumbuhan umbi yang dapat mencapai bobot hingga 100 kg. Siklus ini dimulai pada awal musim hujan dengan dihasilkannya satu daun tunggal yang besar, dan berlangsung selama 6-12 bulan, dilanjutkan siklus dorman selama 1-4 tahun sebelum memasuki siklus pembungaan.
Siklus pembungaan umumnya tidak teratur. Menurut Bapak Bambang lagi siklus berbunga dari Amorphophallus cukup singkat hanya 2-3 hari saja kemudian layu. Kami beruntung dapat melihat satu Puspa Langka Amorphophallus yang sedang mekar. Itu artinya besok atau lusa Amorphophallus ini akan layu.. yaa.. penontong kecewa hee.
Jadi Bagaimana Siklus Hidup Amorphophallus
Dari penjelasan di atas dan menurut Bapak Bambang secara singkat siklus hidup dari Amorphophallus memiliki tiga tahap.
Pertama adalah siklus perumbian.
Kedua adalah siklus batang.
Ketiga adakah siklus berbunga.
Ketiga siklus di atas berlangsung selama bertahun-tahun lamanya. Jadi harus sabar menantikan kehadiran mekarnya Amorphophallus.
Berapa Banyak Puspa Langka di Konservasi Puspa Langka Raflesia Arnoldi dan Amorphophallus Titanum Kepahiang
Bagi pengunjung yang belum sempat kesana jangan khawatir. Ada puluhan batang Amorphophallus yang dikembangkan oleh pengelola. Dengan berbagai jenis dan berbagai ukuran. Merujuk Wikipedia terdapat 170 jenis bunga bangkai di seluruh dunia dan sekitar 25 jenis di antaranya bisa ditemui di Indonesia yaitu 8 jenis di Sumatra, 6 di Jawa, 3 di Kalimantan dan 1 di Sulawasi. Yang sangat familiar di konservasi ini diantaranya Amorphophallus Titanum dan Amorphophallus Gigas. Perbedaan keduanya terletak pada ukuran batang dan saat bunga mekar. Ada yang setinggi orang dewasa dan ada juga yang setinggi melebihi hingga dua kali lipat tinggi orang dewasa.
Bukankah ini daerah Konservasi Puspa Langka Raflesia Arnoldi juga? Dimanakah letak Raflesia Arnoldi?
Salut untuk satu keluarga yang awalnya memiliki tanah seluas 3 ha dikelolah untuk dijadikan kawasan konservasi Puspa Langka saya sempat bertanya, "Apa alasannya" jawab Bapak Bambang karena "Cinta akan Puspa Langka, kalau tidak dari sekarang kapan lagi dan hanya kita (masyarakat) yang harus memulai) Salute buat Pak Bambang.
Lalu dimana Arnoldi berada? Raflesia Arnoldi masih dikembangkan di bagian agak ke tengah kawasan konservasi ini. Intinya Raflesia Arnoldi sedang dalam proses pengembangan untuk menuju tahap berbunga. Jadi nanti sabar ya, di sini sangat strategis untuk melihat langsung dan safety bagi setiap umur untuk berkunjung.
Untuk diketahui, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) rutin berkunjung ke kawasan konservasi ini, bahkan beberapa Amorphophallus sudah dikembangkan juga di daerah Bogor itu berasal dari sini. Subhanallah.
Puspa Langka Lainnya diantaranya adalah Kantung Semar
Saya cukup puas dan semangat buat Bapak Bambang dan keluarga semoga selalu sukses. Sukses juga untuk perhelatan HUT Kabupaten Kepahiang tanggal 7 Januari mendatang Aamiin
salut nih sama yang punya, biaya masuknya juga sukarela pula. jadi bisa dijadikan edukasi terkait puspa langka ya. dan kayaknya saya juga perlu belajar lagi nih tentang tumbuhan ini, ternyata lebih indah dari yang saya kira
ReplyDeleteBener banget kak, salut buat pengelola nya. Ini bunga Amorphophallus Titanum keren banget ga terlalu bau kok sebenarnya.
DeleteBunganya bagus ya...
ReplyDeleteAnak-anak pasti senang bisa belajar ttg bunga langka ini
Cakep, 100 persen anak saya suka. Ini kunjungan kali pertama dia lho kak, kedepan selain Amorphophallus Titanum saya juga akan kenalkan Raflesia Arnoldi si raksasa satu lagi itu. Ayo ke Bengkulu kita Jaga Puspa Langka.
DeleteYa Allah, ini sih keren dan top banget ya. Mengenalkan edukasi alam yang sebenarnya dengan bunga yang langka2 begini. Lagipula sukarela nggak dpungut biaya...
ReplyDeletePuspa langka ini salah satu habitat aslinya di Bengkulu, jadi memang harus mampu sebagai orang Bengkulu Pak Bambang memiliki inisiatif yang edukatif. Saya sangat apresiasi Beliau. Lagi pula ini bunga ternyata aslinya keren dan lebih cantik dari yang diduga.
Deleteedukasi banget mengenai puspa yang langka ya, dan butuh waktu tertentu juga untuk melihat reflesia arnoldi. tapi melihat amorphophallus ini juga pasti seneng banget aku sekalian jalan jalan :3
ReplyDeleteBener kak karena Amorphophallus Titanum memiliki 3 siklus dan setiap siklum sampai 6 bukan hingga bertahun-tahun lamanya. Si Raksasa Raflesia Arnoldi juga demikian, semuanya ada di sini.
DeleteBaguslah kalau ada yang urus bang, karena kalau dibiarkan jadi puspa liar saja, banyak orang tidak bertanggung jawab yang jahil. Kalau ada yang urus berarti ada yang jaga.
ReplyDeleteIya kak, senang kita ada yang inisiatif menjaga tentunya kita sebagi pengunjung dan penikmat destinasi ini terwadahi untuk melihat secara langsung.
DeleteWaah ternyata ada jenis yg dari Sulawesi juga ya rupanya, jadi menyebar merata hampir ke seluruh bagian Indonesia Raya ya.
ReplyDeleteKesini berarti harus pakai masker ya. Apalagi yg gak tahan bau²an. Heheheh
Assalamualaikum Sulawesi ada salam dari Bengkulu si Amorphophallus Titanum sedang mekar lho hee.
DeleteGa juga sih pakai masker segala kak, bau menyengat itu hanya sewaktu-waktu saja. Yuk ke Bengkulu.
Hebatnya. Dua puspa langka dikembanh biakkan di sana. Padahal di sini (Bogor) saja, kalau ada 1 atau 2 yang berbunga di Kebun Raya, heboh sekali beritanya. Namun di Bengkulu, ada tempat konservasi khusus untuk melihatnya.
ReplyDeleteMengapa demikian kak? Karena Bengkulu adalah endemik. Di sepanjang gunung ini sebenarnya tersebar luar apalgi di bagian Bengkulu Tengah sebelum tanjakkan dari Kota Bengkulu, di sana banyak sekali ditemukan informasi jika ada Puspa langka ininyang sedang mekar, namun Pak Bambang dan keluarga punya lahan sendiri sehingga beliau lebih terampil dalam merawat dan mengembangkannya.
DeletePas baca judulnya aku pikir bunga bangkai Rafflesia Arnoldi yg dlu paling terkenal di Indonesia. Ternyata ada lagi ya jenis Amorphopallus yg baru aku tahu sekarang.
ReplyDeleteSalut untuk Pak Bambang yg punya ide sendiri mengembangbiakkan bunga langka ini.
Bunga Bangkai Raflesia Arnoldi sudah kita kenal sejak dulu kala hee.
DeleteNah ini endemik satunya juga di Bengkulu, Amorphophallus Titanum juga ada Amorphophallus lainnya kak.
Aku udah lama nih di Bengkulu, tapi belum pernah pergi ngeliat bunga bangkai. Padahal di Bengkulu banyak tempat wisata dimana ada bunga langka kayak gini.
ReplyDeleteTerima kasih ya Kak infonya.
Mesti diluangkan waktunya kak agar bisa melihat langsung Amorphophallus Titanum juga di Raksasa Raflesia Arnoldi.
DeleteSeumur hidupku belum pernah melihat bunga bangkai secara langsung, semoga suatu saat bisa terwujud bisa melihat secara langsung bunga bangkai, aamiin.
ReplyDeleteAamiin mari mas Teguh ke Bengkulu
DeleteWahhh jadii pengen ke Bengkulu nih.. eksotis bet bunga bangkai nyaa.. jadi pengen liat langsung😂😂
ReplyDeleteLuangkan waktunya kak ke Bengkulu ga nyesel deh liat langsung Amorphophallus Titanum dkk
DeleteDari dulu kalau baca blog mengenai Bengkulu. pasti ada satu spot yang menarik perhatian yaitu bunga bangkai. mudahan ke depannya bisa berkunjung dan melihat bunga bangkai yang besar secara langsung pasti menarik
ReplyDeleteAamiin
DeleteSpot nya cantik lagi kak, bersahabat walaupun didaerahnya perbukitan tapi tetap sefety
Belum pernah melihat langsung bunga bangkai, hanya liat dari foto dan sosial media saja.
ReplyDeleteAyoo kak ke Bengkulu liat langsung di dataran tinggi Bengkulu Tengah dan Kepahiang, daerahnya sejuk lho
DeleteKok aku jadi pengen liat juga ya? Siklus perkembangannya unik gitu, ada perumbiannya juga. Aku kira berkembang biak sama kayak bunga biasa.
ReplyDeleteBahkan perumbian nya itu berkembang dalam kurun waktu yang cukup lama, bisa dibilang satu siklus kak, baru setelah itu siklus batang yang juga cukup lama dan setelah itu baru berbunga.
DeleteTernyata besar banget ya bunganya jadi pengen kesana buat lihat langsung saat bunganya mekar...
ReplyDeleteCermati siklusnya ya kak agar pas kesana tepat saat bunganya mekar, Mekar nya ga lama lho paling lama 3 hari doang.
DeleteAku kira bunga bangkai itu cuma rafflesia aja, kak. Ternyata ada yang lain ya.
ReplyDeleteSelama ini saya juga tahunya bunga bangkai itu cuma rafflesia ternyata ada juga ya yang namanya puspa langka, apa jenisnya sama dan penamaannya yang berbeda atau gimans. Btw bunganya memang tampak besar sekali ya.
ReplyDeletePas baca judul awalnya, aku pikir itu bunga Rafflesia yang terkenal di Bengkulu itu, ternyata setelah baca tulisannya ternyata ada bunga jenis lain lagi yang namanya Amorphophallus. Baunya beneran kayak bangkai gitu ya, kak?
ReplyDeleteMasyaAllah gede bangettttt.... Pernah di belakang rumah juga tumbuh bunga banhkai dan itu baunya5sampai masuk rumah. Nggak bisa bayangin bunganya segede ini baunya seapa ya
ReplyDeleteUlasan lengkap kak. Semoga suatu saat bisa lihat ke sana langsung. Tapi pengunjung tahu kapan mekarnya ya Kak? Apalagi cuma dua hari.. syg bgt zonk kalo kesana pas ga mekar..
ReplyDeleteSeumur umur belum pernah liat bunga bangkai secara langsung, jauh banget tapi di bengkulu
ReplyDelete