Ahad pagi di Bengkulu cukup sejuk dan Alhamdulillah hari ini cuaca mendung berawan. Kota Bengkulu dan sekitarnya sudah sejak tadi beraktifitas dengan segala macam peran masyarakat yang heterogen.
Masih ingatkah dengan kisah yang paling memilukan beberapa bulan yang lalu? Iya di Bengkulu terjadi mungkin bau banjir terbesar selama tidak kurang dari 30 tahun terkahir. Pernah terjadi pada tahun 80an kala itu namun kali ini sangat diluar dugaan, banjir kembali melanda bumi Raflesia.
Erosi dan Sedimentasi
Masih hangat rasanya materi ini saya dapatkan ketika duduk di Basic Sains FMIPA Unib beberapa tahun yang lalu. Erosi dan Sedimentasi sangat besar mempengaruhi terjadinya banjir dalam suatu kawasan.
Erosi seperti yang dapat kita pahami adalah suatu proses terjadinya pengikisan yang disebabkan oleh air. Partikel-partikel yang dihasilkan oleh pengikisan tersebut akan hanyut dibawa oleh aliran sungai dari hulu H ngga ke giling dan sampai ke muara. Biasanya partikel yang terkumpul akan menumpuk di suatu tempat di hilir sungai.
Bahkan per sekian Km dari pusat erosi, dan dapat dipahami bahwa erosi bisa terjadi di sepanjang aliran sungai, partikel-partikel yang dihasilkan akan menumpuk di sepanjang sungai. Dapat dibayangkan jika sepanjang sungai partikel-partikel yang jumlahnya sangat banyak tentu akan menyebabkan naiknya dasar sungai bahkan dapat membentuk daratan baru. Inilah yang disebut dengan sedimentasi.
Jika sedimentasi terjadi sangat parah maka dapat dipastikan air yang melekat sungai tersebut akan naik ke permukaan dan dapat menyebar ke daratan menggenangi pemukiman warga. Banjir akan melanda daerah sekitar.
Daerah Aliran Sungai (DAS)
Daerah Aliran Sungai DAS merupakan suatu ekosistem yang juga berperan penting untuk menjaga stabilitas aliran air sungai. Apa sajakah komponen dari daerah aliran sungai?
Berikut komponen DAS
1. Manusia
2. Hewan
3. Vegetasi
4. Tanah
5. Iklim
6. Air
Dari keenam komponen di atas Manusia menempati urutan pertama mengapa? Karena komponen selain itu dapat diatasi dan disiasati oleh Manusia. Artinya jika memungkinkan maka Banjir yang melanda daerah suatu pemukiman tidak akan terjadi dengan peran serta manusia yang ada di sekitarnya.
Hewan dan Vegetasi tumbuhan yang yang ada di sekitar DAS juga berperan dalam proses penyelamatan DAS. Namun khusus vegetasi yang paling diprioritaskan untuk DAS adalah pepohonan besar dengan akar yang kuat menahan tanah dan dapat mengikat air dengan baik.
Pohon apa saja baik pepohonan dikotil maupun monokotil. Untuk tanaman monokotil yang cocok tumbuh di Daerah Aliran Sungai adalah Sawit mengingat Bengkulu meruoaka salah satu penghasil sawit di Sumatera. Sehingga dengan memaksimalkan vegetasi DAS akan mencegah erosi secara bertahap.
Tanah Iklim dan tingkat kelengasan kontruksi penyusun Daerah Aliran Sungai juga berperan penting dalam pencegahan erosi yang dapat menyebabkan Banjir. Tanah dan iklim mungkin sesuatu yang diluar kuasa manusia. Termasuk kelengasan dan konstruksi penyusunnya. Namun komponen manusia yang ada di sekitar DAS dapat mengkolaborasikan jenis tanah dengan vegetasi setempat. Di atas tadi dicontohkan misalanya tumbuhan monokotil sawit, tetapi bambu juga sangat berperan penting yang dapat menahan erosi di struktur tanah yang lebih lunak untuk mencegah erosi terjadi.
Air itu sendiri adalah objek yang menjadi pusat perhatian komponen dari Daerah Aliran Sungai. Semua komponen yang ada di atas diprioritaskan dengan baik dan maksimal sehingga air tetap mengalir dengan baik tanpa erosi yang berarti. Mungkin erosi akan tetap terjadi namun dalam skala kecil dan dalam batas normal.
Hutan Pepohonan dan Siklus Hidrologi
Bengkulu merupakan provinsi yang memiliki hutan dan pepohonan cukup banyak. Kita harus menyadari betapa pentingnya sebuah hutan dan pohon. Mungkin kita harus menelaah kembali bagaimana proses dari sebuah siklus hidrologi. Bagaimana mulanya air menguap dalam proses evaporasi dan membentuk sebuah awan pada proses kondensasi dan akan membentuk butiran air pada siklus presipitasi.
Pertanyaannya, kemana air akan mengalir? Tentu jawabannya beragam, dan pasti air akan jatuh kembali ke bumi. Bisa melewati hutan dan ada yang langsung jatuh ke sungai. Namun pernahkah kita menyadari betapa besar fungsi hutan dan pepohonan dalam siklus hidrologi dan mencegah erosi. Hutan akan menampung air dalam akar-akar pepohonan yang rindang. Selain akar yang kuat untuk menahan tanah, akar juga akan menampung air agar tidak banjir yang lebih besar lagi. Tentu erosi sungai akan teratasi.
Dari penjelasan di atas saya ingin menegaskan bahwasanya komponen manusia yang sangat menentukan pencegahan. Lebih lanjut memperhitungkan pemasukan atau pengeluaran. Mempertimbangkan pendapatan dan kerugian yang didapatkan jika erosi dan sedimentasi terjadi secara massal disebabkan kelalaian dalam pengelolaan daerah hulu dan Daerah Aliran Sungai khususnya di daerah Bengkulu.
Tulisan ini dipublikasikan dan dibuat dalam rangka #BobeOneWeekNulis Blogger Bengkulu dengan tema Mencegah Banjir Bengkulu.
Moga masalah banjir di Bengkulu maupun di kota lainnya segera bsa d atasi y kak.. Kasian ,kalo banjir menelan banyak korban. 😫
ReplyDeleteAamiin
DeleteHarapan kita bersama semoga pemicu yang berdampak banjir juga dipahami setiap element masyarakat sehingga kita dapat saling mengingatkan. Semoga ga banjir lagi Aamiin
Tulisan yang keren, dans emoga bisa diimplemetasi oleh pejabat weweang yah, sebab banjir akan semakin mengepung bengkulu yang akan datang
ReplyDeleteTerima kasih kak atas support nya semoga banjir BENGKULU segera teratasi dengan baik sehingga tidak berulang lagi
DeleteJika pihak yang memiliki wewenang memahami ini dan segera mengambil tindakan, maka mngkn masalah banjir bsa segera d atasi ya kak.. Jd ingat banjir hebat bngkulu yg menenggelamkan banyak rumah .. Moga gc terulang lagi dan segera ada solusiny. Aamiin ..
ReplyDelete