Thursday, 27 June 2019

GEMA CERMAT Bagi AoC dan Kader Masyarakat



GEMA CERMAT OPTIMALISASI GERMAS di Kabupaten/Kota di Provinsi Bengkulu
23-25 Juni 2019

Sejak Minggu 23 Juni 2019 Apoteker dari berbagai kabupaten di provinsi Bengkulu telah hadir di Rafles City Hotel di Jalan Pariwisata No 1 Pantai Panjang Bengkulu. Mereka tidak lain adalah AoC atau Agen Of Change untuk mengikuti Pertemuan Sosialisasi, Evaluasi Pelaksanaan GEMA CERMAT dan Optimalisasi AoC dalam rangka mendukung GERMAS di Kabupaten Kota, Provinsi Bengkulu.

Pada hari Senin 24 Juni 2019 diisi oleh Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Direktorat Pelayanan Kefarmasian, Praktisi M AoC, serta Direktorat Penilaian Alkes dan PKRT. Acara yang terasjipun cukup bernas dan beragam diantaranya adalah Peran AoC Gema Cermat dalam implementasi Program Prioritas Kesehatan dan GERMAS. Evaluasi pelaksanaan kegiatan GEMA CERMAT di Provinsi Bengkulu. Penerapan pelaksanaan GEMA CERMAT dan Teknik KIE. Strategi Pelaksanaan dan Kebijakan Evaluasi Pelaksanaan GEMA  CERMAT, dan Kebijakan GERMAS Alkes.

Hari Selasa 25 Juni 2019 ruang utama Rafles City dipenuhi oleh 150 peserta dari berbagai instansi. 50% diantaranya adalah Apoteker yang disebut dengan AoC. 50% lainnya berasal dari lembaga terkait diantaranya guru, forum majelis taklim, Darmawanita, TV, dan komunitas termasuk saya sebagai Blogger Bengkulu berdua dengan Kak Mildaini.


Pada kesempatan ini acara dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu H Herwan Antoni, M.Kes, M.Si. Beliau menyampaikan dalam sambutannya bahwa  "GEMA CERMAT sesuai dengan namanya maka kita diajak untuk turut andil dalam menggemakan informasi terkait tata cara dan interaksi dengan obat-obatan secara baik dan benar kepada seluruh lapisan masyarakat" papar beliau dalam sambutannya.


Acara kemudian dilanjutkan dengan materi yang disampaikan langsung oleh tim pemateri dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Menariknya lagi adalah pemateri bukanlah orang lain bagi masyarakat Bengkulu karena beliau merupakan orang Bengkulu yang dulunya berdomisili di daerah Kebun Veteran Nusa Indah Kota Bengkulu, Papar Ibu Erie Gusnellyanti, S.Si. Apt. M.KM. Ibu Nelly panggilan akrabnya memaparkan hal-hal penting bersama rekan beliau dihadapan AoC dan Kader masyarakat.


Berikut rangkuman dari penyampaian beliau dan Tim.

CARA MEMILIH OBAT

Sebelum dan saat menggunakan obat, kita harus mengenali jenis obat yang akan digunakan berdasarkan penggolongannya. Penggolongan obat dapat dibagi menjadi:
A. Berdasarkan Nama
B. Berdasarkan Bentuk Sediaan
C. Berdasarkan Cara Penggunaan
D. Berdasarkan Penandaan
E. Berdasarkan Efek Fermatologi

CARA MENDAPATKAN OBAT

A. Cara mendapatkan obat  berdasarkan penandaan pada kemasan

Obat dapat diperoleh di sarana pelayanan kefarmasian sesuai dengan golongan berdasarkan penandaan

Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas dapat diperoleh di apotek atau toko obat berizin. Hindari pembelian obatdari Sarana tidak resmi.

Membeli obat-obatan melalui fasilitas kesehatan, apotek, atau tempat penjualan obat berizin.

Pastikan obat dan kemasan dalam kondisi baik dan utuh.

B. Informasi pada kemasan obat

1. Nama Obat
2. Komposisi (kandungan obat)
3. Indikasi
4. Aturan Pakai
5. Waktu minum obat
6. Efek samping obat
7. Kontradiksi

C. Hal yang perlu diperhatikan pada kemasan obat.

1. Cara penyimpanan
2. Nomor Izin Edar (NIE) / Nomor Registrasi
3. Masa daluwarsa (kadaluwarsa)
4. Peringatan dan perhatian
5. Tanda peringatan P1 s/d P6




CARA MENGGUNAKAN OBAT

A. Hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan obat.
1. Bacar aturan pakai
2. Gunakan obat sesuai aturan
3. Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas tidak digunakan secara terus menerus, jika sakit berlanjut hubungi dokter.
4. Hentikan penggunaan obat apabila timbul efek yang tidak diinginkan.
5. Tidak menggunakan obat orang lain meski gejala sakitnya sama.
6. Tanyakan pada Apoteker untuk mendapatkan informasi obat yang lebih lengkap.

B. Penggunaan Antibiotik secara Bijak

Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk menghentikan bagai menghambat pertumbuhan bakteri penyebab infeksi.

Penyebab bakteri menjadi resisten

1. Dipicu oleh penggunaan antibiotik yang tidak ada indikasi, tidak tepat jenis, tidak tepat dosis, terlalu lama atau terlalu singkat (irrational use)
2. Sering menggunakan antibiotik.
3. Konsumsi makanan yang mengandung residu antibiotik.
4. Tertukar pasien infeksi bakteri resisten.

Hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan antibiotik

1. Hanya digunakan untuk infeksi bakteri.
2. Apabila sakit disebabkan virus jangan meminta obat antibiotik.
3. Antioksi harus dengan resep dokter digunakan sesuai petunjuk dokter dan Apoteker.
4. Tanyakan pada dokter apa diagnosa penyakit anda dan apakah adabinfeski bakteri.
5. Jangan menggunakan antibiotik tanpa resep dokter dan resep lama.
6. Jangan memberikan antibiotik kepada orang lain.

Waspada efek samping antibiotik

1. Gangguan atau iritasi lambung.
2. Gangguan fungsi hati.
3. Gangguan fungsi ginjal.
4. Gangguan pada sumsum tulang berakibat pada kekuatan sel darah.
5. Golongan tetrasiklin.
6. Alergi: Gatal, warna merah di kulit, bengkak pada mata atau bibir, sumbatan saluran pernapasan, syok, diare.

Sakit infeksi virus yang tidak memerlukan antibiotik

1. Batuk, fikek tanpa sesak.
2. Influenza.
3. Cacar air, gondong, campak.
4. Demam Berdarah.
5. Diare cair tanpa darah.
6. Hepatitis.

Tanyakan pada Apoteker informasi tentang antibiotik

1. Jenis dan jumlah obat yang diterima.
2. Aturan minum obat.
3. Waktu atau interval.
4. Cara menyimpan obat.
5. Kemungkinan efek samping.
6. Resiko alergi.

C. Cara Penggunaan Obat Berdasarkan Bentuk Sediaan

1. Tablet/Kapsul/Pil
2. Tablet Salut
3. Tablet Bukal
4. Tablet Sublingual
5 . Tablet Effervescent
6. Tablet Kunyah
7. Tablet Hisap
8. Serbuk Oral
9. Serbuk obat luar
10. Sirup/Suspensi/Emulsi
11. Sirup Kering
12. Saleb/Gel/Krim
13. Tetes Mata
14. Salep Mata
15. Tetes Telinga
16. Tetes Hidung
17. Ovula
18. Supositoria
19. Inhaler Mulut
20. Inhaler Hidung




CARA MENYIMPAN OBAT

Di rumah tangga obat harus disimpan dengan cara yang benar.

A. Cara penyimpanan obat secara umum
1. Jangan melepas etiket pada wadah obat karena tercantum nama, cara penggunaan, dan informasi penting lainnya.
2. Perhatikan dan ikuti aturan penyimpanan pada kemasan atau tanyakan pada Apoteker di apotek.
3. Letakkan obat jauh dari jangkauan anak-anak.
4. Simpan obat dalam kemasan obat asli dan wadah tertutup rapat.
5. Jangan menyimpan obat di dalam mobil karena suhu mobil dapat merusak obat.
6. Perhatikan btabda kerusakan pada obat. Misalnya perubahan warna, bau, atau penggumpalan.

B. Cara penyimpanan obat secara khusus

1. Tablet dan kapsul tidak disimpan di tempat panas atau lembab.
2. Obat sirup tidak disimpan di lemari pendingin.
3. Obat untuk vagina (ovula) dan anus (supositoria) disimpan di lemari pendingin (bukan pada bagian freezer) agar tidak meleleh pada suhu ruangan.
4. Obat batuk aerosol/spray tidak disimpan di tempat bersuhu tinggi karena dapat meledak.
5. Insulin yang belum digunakan disimpan di tempat bersuhu tinggi. Setelah digunakan disimpan di suhu ruangan.
6. Obat yang telah rusak harus dibuang walaupun belum kadaluwarsa.

CARA MEMBUANG OBAT

Di rumah tangga, obat harus dibuang dengan cara yang benar, agar tidak merusak lingkungan dan ekosistem.

Cara membuang obat dengan benar di rumah tangga

1. Pisahkan isi obat dari kemasan.
2. Lepaskan etikel dan tutup dari wadah botol/tubes
3. Buang kemasan obat (dus/booster/strip/bungkus lainnya.
4. Buang isi sirup ke saluran pembuangan air (jamban) setelah diencerkan. Hancurkan botolnya dan buang ditempat sampah.
5. Buang obat tablet atau kapsul di tempat sampah setelah dihancurkan dan dimasukkan ke dalam plastik serta dicampur dengan tanah atau air 
6. Gunting tube salep/krim terlebih dahulu dan buang secara terpisah dari tutupnya di tempat sampah

AYO TANYA LIMA O

1. Obat ini apa nama dan kandungannya?
2. Obat ini apa khasiatnya?
3. Obat ini berapa dosisnya?
4. Obat ini bagaimana cara menggunakannya?
5. Obat ini apa efek sampingnya?

Materi ini juga terangkum dalam buku Panduan Agen of Change (AoC) GeMa CerMat Dinkes Provinsi Bengkulu tahun 2019.



Dibuang Sayang

Panitia sangat luar biasa dalam menyelenggarakan event ini. Terlihat dari mulai mereka menyiapkan segala sesuatunya untuk kesuksesan acara. Saya dihubungi oleh panitia bunda Kokom Basrie atau Ibu Homsiah Basrie, S.IP., MM. beberapa hari sebelumnya. 

Saya sendiri sangat antusias dengan acara ini karena dalam keluarga saya juga tidak terlepas dari konsumsi obat kimia khusus untuk putra dan putri saya sebagai penyandang thalasemia. Selain itu sebagai Tanaga pendidik dan blogger ini merupakan kesempatan emas bagi saya untuk berkontribusi lebih baik selangkah lebih maju untuk memberikan informasi seluas-luasnya kepada murid-murid saya dan rekan guru lainnya dan masyarakat umum tentunya.

Sebelum pemaparan materi dari kementerian kesehatan panitia menyiapkan lembaran kertas untuk dijawab sebagai media pengetahuan awal kami sebagai peserta kader masyarakat. Beberapa pertanyaan terlihat gampang namun ada yang benar-benar saya belum memahami secara medis dan keterampilan untuk menjawab 10 pertanyaan dari pre test tersebut. Saya menjawab apa adanya. 

Hingga siang berlanjut pemaparan tim kementerian kesehatan sangat luar biasa. Umpan balik yang disambut oleh kader masyarakat juga terlihat dengan beberapa kesempatan bertanya seputar penggunaan obat-obatan dan tindakan apa saja yang harus ditempuh. 

Acara siang dilanjutkan dengan sistem kelompok. Yang terbagi menjadi 13 kelompok. Untuk menyeimbangkan antara AoC dan Kader masyarakat saya akhirnya bergabung di kelompok XIII dengan 4 kader masyarakat termasuk saya dan 4 AoC yang membantu kami dalam mengamati macam-macam obat.

Dalam tabel Catatan Obat ini ada beberapa kolom yang harus diisi diantaranya adalah Nama Dagang, Nama Bahan Aktif, Untuk Mengobati apakah obat tersebut, Aturan Pemakaian, Efek Samping, Siapa yang tidak boleh mamakai obat tersebut serta tanggal kadaluwarsa. Saya beruntung bertemu dengan Bapak Heriyantoni dkk yang bertugas di Rumah Sakit Khusus Lingkar Barat Bengkulu. 

Kemudian perwakilan dari beberapa kelompok dipersilakan untuk maju menyampaikan hasil pengamatan dan hal-hal yang ditemui dalam kelompok tersebut. Secara bergantian disana terlihat kelompok I dan kelompok V maju kedepan. Disusul oleh kelompok XII dengan gayanya yang oke. Panitia menyiapkan reword dan diberikan kepada kelompok V karena mereka memiliki seorang dokter dan simulasi bagaimana cara penanganan ketika ada pasien yang ingin berobat. Bravo kelompok V.


Tidak sampai disana, beberapa reword diberikan jika dapat menjawab pertanyaan yang diajukan panitia. Saya berkesempatan menjawab tapi masih dibantu oleh rekan saya kak Mildaini dalam menjawab apa beda obat paten dan obat generik. Sedangkan saya waktu itu siap menjawab dan menjabarkan apa yang dimaksud dengan GEMA CERMAT hehe. 

Diakhir acara kami diberikan kesempatan untuk mengasah kemampuan dalam menyerap materi. Iya Pos Test sebagai acuan daya serap atas materi yang disampaikan oleh kementrian kesehatan hari ini. Saya mengerjakan dengan tenang saat kami asyik mengindentifikasi beberapa obat yang diberikan di kelompok XIII. Tugas selesai dan dikumpulkan kepada panitia.

Ternyata dari penilaian panitia saya adalah salah satu dari 5 peserta yang mendapatkan nilai 100 atau nilai sempurna dari post test yang diujikan. Waw luar biasa Allahu Akbar. Surprise.



Acara kemudian ditutup dengan pambagian reword dan secara resmi disampaikan oleh Kepala Bidang Yankes dan SDK Drg. Edriwan Mansyur, MM.

Alhamdulillah acara selesai dan tugas selanjutnya seperti yang saya sampaikan dalam kelompok XIII adalah menyampaikan informasi ini lebih lanjut kepada masyarak secara luas sebagai edukasi dalam Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat. 

Bengkulu, 25 Juni 2019.

Efri Deplin Blogger Bengkulu
Phone/WA 0895326418115

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungannya semoga menginspirasi jangan lupa tulis komentarmu di kolom komentar dan dapatkan informasi terbaru di setiap postingan. Jangan lupa follow akun Instagram @efrideplin dan Twitter @efrideplin87 juga YouTube Efri Deplin. Terima kasih semoga menginspirasi.

| Designed by Colorlib