Alhamdulillah..
Akhirnya sore ini kita kembali ke Pantai Zakat. Seharian ngamong kalian hari ini inilah saatnya refresh. Jadi janji kesini lagi sudah terpenuhi ya bang.
Pantai Zakat memang luar biasa. Dengan segudang keunikan dan kekayaan alamnya. Akhir pekan seperti ini saya pikir tentulah ramai. Ramainya pasti tapi tidak seperti yang kubayangkan. Aku juga bisa berenang lagi disini. Iya mengulangi hobi berenang di pantai sejak masih S1.
Ramai-ramai-ramai. Celana panjang trening kaos bola nomor punggung 1 menjadi andalan. Mengapa pakai trening dan kaos bola? kata umminya anak-anak biar pasir yang lengket tidak terlalu banyak. Jadi kalau kamu mandi pantai jangan sesekali pakai catun dan celana gunung yang banyak kantong. Akibatnya bisa menjadi tambang pasir itu pakaian.
Satu benda yang tidak boleh tinggal adalah kacamata renang. Kali ini saya memakai kacamata renang agak besar seperti penyelam. Haa teman-teman bilang seperti mau nombak ikan. Okelah ga apa-apa, yang penting aman. Tujuannya adalah untuk melindungi mata kita dari air laut yang banyak mengandung garam. Air laut dapat membuat mata perih lebih kuat dibandingkan dengan air biasa. Ini karena kandungan garam yang dapat membuat iritasi ringan pada selaput mata.
Kemana Abdullah dan Tsamara?
Mereka berdua sudah memulai brmain air. Berlarian kecil dan duduk di lantai pasir yang hitam. Hari ini mereka sewa ban. Masing-masing satu ban berukuran kecil. Awalnya saya belum langsung berenang. Saya dan istri mengamati mereka dari tempat duduk dibawah payung biru cieeelah. Sambil menikmati aneka makanan laut nan maknyus. Ehm.. tidak lupa ternyata istri bawa Jeruk Gerga. Sedap manis asam gurih, betul betul betul.. 😁
Abdullah dan Tsamara langsung action. Saya amati awalnya mereka belum bisa menggunakan ban dengan sempurna. Terlebih Tsamara yang masih sangat kaku. Saya dekati ternyata benar ukuran ban yang terlalu kecil. Kita ganti deh. Abdullah disaat bersamaan sudah hilir mudik ke tengan dan ke tepi mengapung dengan ban miliknya. Setelah cukup lama akhirnya Tsamara sedikit lebih baik cara menggunakan ban miliknya.
Dirasa semua sudah fiks dan aman barulah saya ke tengah dengan cara jalan ke belakang. Abdullah dan Tsamara perlu diawasi walaupun sudah diawasi umminya. Kemudian saya sedikit membasahi badan hingga pundak leher dan pasang kacamata, lalu biyuuur.. slup langsung ke bagian air yang dalam. Aha, sensasinya luar biasa. Berenang bebas geeengs. Kesannya beda beda sekali jika dibandingkan dengan kolam renang.
Jangan lama-lama.
Ops.. Abdullah dan Tsamara tetap dipantau. Cukup dua kali bolak balik ke tengah dan menepi trus kontrol si buah hati. Iya, Alhamdulillah mereka begitu ceria dan antusias. Saya tahu sepertinya dingin ini dilawannya. Kemudian aku mencoba berenang ke tengah lagi beberapa kali bolak balik dan full awasi gerak gerik Abdullah Tsamara hingga kita pulang.
Tidak Bisa Berenang?
1. Jangan sekali-kali ke bagian laut yang agak dalam jika kamu tidak bisa berenang. Bisa berenangpun tetap harus hati-hati ya.
2. Jangan menggunakan ban pelampung kalau tidak bisa menggunakannya dengan baik. Jangan salah, pelampung bisa menjadi penyebab hal yang tidak diinginkan jika tidak bisa menggunakanya dengan baik.
3. Jika kamu menemukan pengunjung yang nampak tenggelam, pastikan harus beritahu orang-orang di sekitar. Jangan ditertawakan karena itu bukan hal yang konyol. Jika mampu kamu bantu, itu lebih baik.
Nah.. trip wisata hari ini cukup batas ini dulu ya. Di lain kesempatan kita sambung lagi. Oh iya satu lagi, kalau berenang di laut siapkan air minum yang banyak. Air mineral ya dan makanan untuk menambah energi dan mengembalikan energi yang terpakai.
Pada saat perjalanan pulang abang mengulangi kembali "Besok-besok ke pantai lagi ya Bi" ucapnya. Aku dan istriku tertawa "Kita pulang dulu ya bang" sambung istriku.
Baarakallahu fik Abdullah Tsamara
Bengkulu, 30 Juni 2018.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungannya semoga menginspirasi jangan lupa tulis komentarmu di kolom komentar dan dapatkan informasi terbaru di setiap postingan. Jangan lupa follow akun Instagram @efrideplin dan Twitter @efrideplin87 juga YouTube Efri Deplin. Terima kasih semoga menginspirasi.