Sepucuk
Surat Kerinduan
Oleh:
Efri Deplin
Namaku Efri, lengkapnya Efri Deplin. Biasa
dipanggil Efri, dan tidak jarang panggilan Deplin sejak tahun 1999 kembali
melekat ketika di kampus Universitas Bengkulu. Di kelas panggilan Deplin
dipakai oleh teman-teman satu alumni dari SMAN 4 Kota Bengkulu. Ada juga teman-teman
lainnya yang nyaman memanggil Deplin, aku juga tidak masalah. Sejarah dipanggil
Deplin juga memiliki nilai historis tinggi. Tahun 2005 aku memasuki kampus ada
banyak sekali perbedaan antara dunia SMA dengan dunia kampus. Teman-teman yang
heterogen berkumpul tumpah ruah sama-sama mencari jati diri. Tidak terlambat
untuk baru mengatakan mencari jati diri, karena ketika baru menyadari diri ini
semakin jauh melangkah maka harus kembali pada rel yang benar. Aku dipertemukan
dengan kakak tingkat yang super keren. Rasanya peran mereka sangat besar hingga
saat ini dan nanti. Aku berdoa semoga Allah pertemukan kami dan dikumpulkanNya
lagi di surgaNya yang abadi, Aamiin.
Sejak subuh tadi semua penghuni korindang tempatku
kost bersama teman-teman sibuk dengan aktifitas masing-masing. Kebetulan ahad
ini yang bertugas sebagai petugas di dapur adalah aku, Adi dan kak Taharman.
Jadilah kami pagi ini menjelma sebagai anak gadis desa yang taat pada ibunda
hehe. Suasana kekeluargaan cukup terasa dengan adanya jadwal piket yang telah
ditentukan. Semua tidak merasa dibebani dengan setumpuk tugas pagi sepertii
ini. Karena jadwal piket ini adalah amanah dan amanah harus ditunaikan dii
akhirat nanti akan dipertanggungjawabkan. Begitu pesan kak Adi. Kak Adi adalah
kakak tertua di kost korindang. Tertua dan dituakan. Beliau yang mengajakku
bergabung disini. Beberapa kali mereka mengajakku hingga akhirnya berhasil
bergabung dengan teman-teman disini.
Karena hari ini adalah hari libur jadi semua
anggota penghuni korindang piket bersama. Mulai dari menyapu lantai rumah,
bersih-bersih di luar kost bahkan berbelanja bahan makanan di warung ujung gang
di dekat masjid Al-Ikhlas. Iya aku dan Adi juga kak Taharman yang sering
dipanggil kak Mamek pergi ke warung di ujung gang. Kami membeli beberapa ekor
ikan dan sayuran untuk dimasak khusus hari ini. Biasanya belum selesai masak
piring-piring sudah berbaris rapi. Dan harus tebal telinga mendengar pujian
atau bahan candaan mereka. Celotehan mereka ketika masakan kita dipuji membuat
hidungku mengembang haha. Tapi kalau masakan kurang enak mohon maaf itulah
adanya. Sebenarnya kalau komposisi bumbunya tepat, sambal tempepun rasanya
enak.
Pukul 08.00 WIB aku menuju kampus. Sebagian besar
penghuni kost juga punya acara masing-masing. Ada yang sibuk dengan tugas akhir
ada juga yang sibuk dengan tugas kuliah bahkan ada juga yang sedang mencari
keputusan antara kerja, menikah atau kuliah lagi. Berbicara menikah adalah hal
yang paling seru ketika kami berkumpul di kamar terbesar kak Mamek. Pokoknya
seru kalau berbicara menikah. Semua senyum-senyum entah apa yang disenyumkan
hehe. Ada istilah taaruf, mas kawin, nasyid. Semuanya menatap fokus dan
memasang telinga lebar-lebar hehe.
Akhirnya dengan BD sebelas alias jalan kaki aku
sampai di gedung T Fakultas MIPA UNIB. Aku naik ke lantai dua dan masuk ruang
rapat FMIPA. Disana sudah berkumpul beberapa orang termasuk ketua GSI Endi
Febrianto, aku dan Adi duduk berdekatan juga kakak-kakak tingkat yang semuanya
berbeda jurusan dengan aku. Aku dari Fisika sementara mereka ada yang berasal
dari Kimia dan Biologi. Seingatku dari Matematika waktu itu belum ada yang
hadir. Semua siap menantikan kehadiran PD 1 dan PD 3 Fakultas MIPA untuk
mensukseskan Praktikum Agama yang terintegrasi dengan 1 sks pada mata kuliah
Agama Islam. Luar biasa dan apresiasi
yang tinggi kepada Pembantu Dekan 1 Bapak Drs. Suwarsono, M.S. dan Pembantu
Dekan 3 Bapak Drs. Syalfinaf Manaf, M.S. yang meluangkan waktunya. Sengaja
diambil hari ahad karena hanya hari ini waktu yang tepat berkumpul dengan
sesama anggota pengurus Generasi Sains Islam (GSI) bersama beliau.
Setelah beliau hadir di ruangan. Acarapun dimulai
satu persatu hingga pada titik kesimpulan didapatlah titik terang dan harapan
penuh kepada teman-teman di organisai Generasi Sains Islam (GSI) yang menjadi
pelopor terbentuknya Praktikum Agama Islam yang memiliki bobot 1 sks. Ada 10
pertemuan yang harus dituntaskan, materi aqidah, muamalah dan amaliah termasuk
belajar membaca Al-Quran. Semua mahasiswa semester 1 dan 2 wajib mengikuti
praktikum ini dengan presentase yang sama dengan tatap muka di kelas.
Kesepakatan pun dibuat dengan susunan mentoring yang rapi. Jadwal terbentuk dengan
susunan pengurus dan disetujui oleh Bapak Dekan.
Materi pun dieksekusi, dari mengenal islam secara
kaffah hingga praktik shalat jenazah dan shalat ied disampaikan kepada
adik-adik. Sepuluh pertemuan paling sedikit membutuhkan 2 bulan setengah
berjumpa dengan adik-adik dalam sebuah lingkaran. Lingkaran inilah yang akan
membuat rindu penikmatnya. Rindu karena di dalamnya penuh dengan suka cita dan kedekatan
dengan Rabb yang maha kuasa. Di lingkaran inilah nanti ada kisah seorang
perantauan nan jauh dari orang tuanya merasa rindu dan semangat kuliah. Di
lingkaran ini juga dulu yang hanya mengenal hijaiyah kini lancar dan terbiasa.
Rindu, semua rindu dan merindukan lingkaran itu.
Masa pun berlalu, itu adalah kisah 9 tahun yang
lalu. Masa terindah dengan keterbatasan dan kemampuan menyatukan hati dan
menegakkan dinnul islam. Masa pun berganti, ketika hari ini di hari yang sama
ahad kita berkumpul dengan jumlah besar 3.000 lebih di Gedung Serba Guna (GSG)
Universitas Bengkulu. Generasi Sains
Islam, aku menyaksikan kekuatan besar ketika Allah menyatukan hati dan fikiran
untuk selalu mengagungkan namaMu.
Kini apakah praktikum itu masih berjalan atau mati
suri? Allah memberikan pelajaran besar bahwa hidup ini adalah pengulangan di
setiap zamannya. Mengenai hati ini yang penuh kerinduan, apakah disana memiliki
rasa rindu yang sama? Rindu yang membuncah bertemu, berkumpul, dan bercanda
tawa. Insya Allah kita akan berkumpul kembali di tanah kelahiran leluhur kita,
di Surga yang penuh dengan kenikmatan. Semoga Allah senantiasa menautkan
hati-hati ini dengan Rabbithoh. Selamat berjuang kawan.
catatan:
Cerpen ini kutulis tahun 2017 yang lalu
Mulai malam ini aku simpan di blog pribadi efrideplin.com
Tulisan ini adalah sebuah naskah cerpen pada sebuah lomba
Kebetulan kayaknya menang tapi sertifikatnya belum dapat hee
Alhamdulillah hadiah juaranya sudah dapat tapi ya itu sertifikatnya belum
Kabarnya mau dibukukan tapi minim info
Buat teman-teman di GSI selalu kompak dan Istiqomah ya Aamiin
Bengkulu, 19 Juni 2018.
catatan:
Cerpen ini kutulis tahun 2017 yang lalu
Mulai malam ini aku simpan di blog pribadi efrideplin.com
Tulisan ini adalah sebuah naskah cerpen pada sebuah lomba
Kebetulan kayaknya menang tapi sertifikatnya belum dapat hee
Alhamdulillah hadiah juaranya sudah dapat tapi ya itu sertifikatnya belum
Kabarnya mau dibukukan tapi minim info
Info Lomba |
Pemenang Lomba |
Bengkulu, 19 Juni 2018.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungannya semoga menginspirasi jangan lupa tulis komentarmu di kolom komentar dan dapatkan informasi terbaru di setiap postingan. Jangan lupa follow akun Instagram @efrideplin dan Twitter @efrideplin87 juga YouTube Efri Deplin. Terima kasih semoga menginspirasi.