USBN Hari
Pertama
Bahasa Indonesia
Alhamdulillah
Akhirnya hari pertama ujian tibalah jua. Tak terasa perjuangan selama enam
tahun ini akan diuji dengan hari-hari yang menentukan dalam hitungan jam.
Selayaknya memang untuk mencapai tingkat yang lebih tinggi maka seseorang harus
diuji ketangkasan dan kemampuan agar siap mencapai jenjang yang lebih tingggi
lagi.
Hari
ini aku sudah berada di sekolah sejak pukul 06.22 wib. Masih sangat pagi
sekali. Belum lama aku menekan finger untuk kehadiran hari ini terlihat di
lapangan sudah terparkir mobil biru kepala sekolah Ust Syaiful Bakrie, S.Pd.I.
Aku kemudian menuju motorku yang masih terparkir di lapangan dan kuarahkan ke
lokasi parkir dengan rapi. Disana sudah terparkir sebuah sepeda gunung milik
ananda Kahfi bin Ahamd Kusen. Anak ini sering ke sekolah dengan sepada saja. Ia
anak sulung dari tiga bersaudara. Cukup antusias menurutku di hari pertama ini
beberapa siswa sudah hadir lebih awal dari biasanya.
Aku
kemudian berlalu menuju masjid Qolbun Salim 1. Ada Ahmad Thoriq, Dafin, dan
beberapa anak aulad lainnya. Ada juga Najiya si kacamata dari lokal A dengan
beberapa teman banatnya duduk di sisi masjid bagian luar. Anak aulad juga
demikian, ketika aku sampai di masjid mereka masih asyik ngobrol di sisi masjid
dekat pintu. Kami semua bersalaman dan aku mengajak mereka masuk ke dalam. “Ada
bau busuk ustad” ucap mereka kompak. Aku masuk saja dan shalat, berdoa dan
bermunajat di pagi yang suci ini. Ini aroma karpet yang lembab. Aku langsung
keluar dan mengarahkan anak-anak untuk masuk. Alhamdulillah mereka masuk dan
shalat serta membaca Al-Quran.
Barisan aulad sedang almatsurat
Barisan anak banat sedang almatsurat
ananda Muhammad Mifzal Tanawali sedang shalat dhuha
Sekita
pukul 06.30 anak-anak terlihat berdatangan dengan jumlah yang semakin banyak.
Di tengah-tengah menunggu mereka hadir tiba-tiba datang bunda Hanif membawakan
dua kotak peci nasional buat anak-anak aulad di lokal B. Mengingat mulai hari
ini anak-anak menggunakan seragam peci nasional bagi aulad. Keren komite kelas
6B inisiatifnya luar biasa. Alhamdulillah hari ini semua anak aulad memakai
peci nasional termasuk Hafiz Al-Farel Qistan yang diberi pinjam peci agar
disiplin rapi hari ini.
Alhmdulillah
Ust Dodi dari Asrama Yatim Al-Fida sudah berada di tengah-tengah anak-anak.
Beliau memberikan suntikan semangat dengan doa-doa. YA Rabb.. kami sangat
berharap anak-anak kami dibukakan pikiran yang sempurna diingatkan kembali
pelajaran-pelajaran yang selama ini mereka terima dan pada akhirnya nanti
mereka menjadi yang terbaik di propinsi Bengkulu, Aamiin. Pemandangan rukhani
ini terus bergulir. Mulai dari membaca almatsurat secara bersama-sama hingga
mengumpulkan infak terbaik. Infak hari ini terkumpul Rp.1.200.000,- dan
langsung didonasikan ke Asrama Yatim Al-Fida Bengkulu.
Penyerahan donasi kepada Asrama Yatim Al-Fida
oleh ananda Ikhwan kepada Ust Dodi
Banyak
pemandangan ruhani pagi ini yang aku jumpai. Selain peci, ada seorang anak
namanya Prayata Rifan menggunakan seragam pramuka. Padahal teman-temannya
menggunakan seragam merah putih. Sempat khawatir ia akan down. Tapi Alhamdulillah
aku dan dia barusan tos sambil senyum optimis berdua sebelum masuk kelas. Teman-temannya
juga tidak ada yang membully. Luar biasa kalian hebat semua teman.
Berbaris di depan ruangan
Aku
masih mengawasi kelompok ruang 6 dan 7. Ananda Al-Zahra sudah ada di barisan
depan memandu teman-temannya. Begitu juga dengan Abid dengan semangat mengajak teman-teman
di ruang 7 untuk bersiap masuk ruangan.
Aku
masih melihat Faisar di masjid, katanya mencari sandal. Coba bayangkan semua
teman-temannya siap masuk kelas dan berbaris rapi. Dia masih saja hilir mudik
mencari sanda. “Abang Faisar mencari apa lagi?” tanyaku. “Ini ustad cari sandal
kami” jawabnya. “Sudah tidak perlu dicari, sekarang pakai saja sepatu dan cepat
ke kelas berbaris rapi” balasku cepat. Faisar kemudian mencium tanganku dan
berlalu ke ruang 1.
Mereka
semua masuk ruangan, mengisi Lembar Jawaban Komputre dengan biodata mereka.
Waktu mngerjakan soalpun akan segera dimulai. Akupun kembali ke masjid Qolun
Salim. Tanpa diduga dari kejauhan aku melihat bundanya Jaka Ghazy sedang dhuda dan dilanjutkan tilawah di dalam masjid. Subhanallah begitu besar perhatian beliau
kepada ananda Gahzy. Pagi ini Ghazy memang terlihat kurang fit karena muntaber.
Namun ananda tetap sekolah mengingat ini adalah waktunya ujian. Semoga support
semangat ayah bunda menjadi penyebab keberhasilan ananda semua Aamiin.
Bunda Jaka Ghazy
Subhanallah
kalian semua anak-anak kami sekarang di umur 12 tahun yang penuh dengan talenta unik. Semoga Allah
memudahkan menjadi sesuatu yang kalian inginkan di 10 atau 15 tahun yang akan
datang Aamiin.
USBN
2018
JUJUR
dan BERPRESTASI
Bengkulu,
3 Mei 2018.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungannya semoga menginspirasi jangan lupa tulis komentarmu di kolom komentar dan dapatkan informasi terbaru di setiap postingan. Jangan lupa follow akun Instagram @efrideplin dan Twitter @efrideplin87 juga YouTube Efri Deplin. Terima kasih semoga menginspirasi.