Thursday, 31 May 2018

Puasa Menumbuhkan Kecerdasan Melalui Kejujuran

Doa-doa terbaik menuju TAQWA
9 Ramadhan 1439 H

Puasa Menumbuhkan Kecerdasan Melalui Kejujuran
Oleh: Efri Deplin


Muhammad Abdullah Basfar Al-Muharrik pada ramadahan tahun 1438 H yang lalu berhasil dengan satu hari full berpuasa. Dari 29 hari puasa Alhamdulillah satu hari puasa penuh. Pada 28 hari yang lain ia hanya mampu belajar berpuasa hingga pukul 12.00 wib. Abdullah langsung makan siang dengan lahap seperti hari biasa. Jadwal
  makan siang bersama adiknya Tsamara Ufairoh Adzka.

Pada waktu itu Abdullah hanya diberikan motivasi pengetahuan bahwa berpuasa menahan makan dan minum sejak terbit fajar hingga maghrib tiba. Namun karena ini merupakan tahap belajar Abdullah tidak ada paksaan untuk melaksanakannya. Selain itu juga Abdullah sendiri belum totalitas termotivasi. Sang adik Tsamara juga berpengaruh besar karena ia sering kali makan di depan Abdullah. Hal ini membuat Abdullah tergoda untuk turut makan.

Pada tahun ini 1439 H Abdullah kembali belajar berpuasa. Hingga hari ke-9 ananda Abdullah berhasil berpuasa hingga enam hari penuh. Hari pertama, keempat, kelima, keenam dan ketujuh dan sembilan. Hari kedua Abdullah meminta minum pada pukul 15.30 wib. Pada hari ketiga pukul 15.00 wib saat itu sangat terik. Setelah umminya lihat ia memegang hanun cup dengan semangat. Ya.. pecah lagi deh.. ^_^.

Menurut cerita teman-temanku di tempat kerja, pengalaman anak-anak mereka belajar puasa dimulai sejak mereka sekolah di taman kanak-kanak kelas A. Ada yang memberikan motivasi dengan cara memenuhi permintaan menu tertentu pada saat sahur dan berbuka. Seperti anak-anak pada umumnya mereka biasanya pilih-pilih mengenai makanan. Iya ini pengalaman Ummi Dinilah dan Abi Suparjo pada si kembar Liana dan Liani. Ummi dan Abi benar-benar kompak. Secara tidak langsung motivasi ini penting untuk melatih mereka belajar puasa. Menurutku sah-sah saja. Kata ummi beda anak beda perlakuan, ilmu ini didapatkan dari sebuah buku almarhumah Yoyoh Yusro. Liani dan Liana memiliki abang bernama Ghiyats yang pada waktu awal belajar puasa diberi reword compac disk film ranger. Hee

Delapan Kecerdasan

Sekarang mari kita simak 8 kecerdasan atau sering dikenal dengan multiple intelligence untuk melihat seberapa besar pengaruh dan potensi untuk dikembangkan pada anak pada saat berpuasa.

Seorang ahli riset dari Amerika, Prof. Howard Gardener, mengembangkan model kecerdasan “multiple intelligence” yang artinya bermacam-macam kecerdasan. Gardener memaparkan bahwa setiap orang memilki bermacam-macam kecerdasan, tetapi dengan kadar pengembangan yang berbeda. Yang dimaksud kecerdasan menurut Gardener adalah suatu kumpulan kemampuan atau keterampilan yang dapat ditumbuhkembangkan.

Menurut Howard Gardener dalam setiap diri manusia ada 8 macam kecerdasan, yaitu:

1. KECERDASAN LINGUISTIK
Kecerdasan linguistik adalah kemampuan untuk menggunakan kata-kata secara efektif, baik secara lisan maupun tulisan.
Ciri-ciri:
1. Anda senang bermain dengan kata-kata. Anda menikmati puisi. Anda suka mendengarkan cerita.
2. Anda membaca apa saja; buku, majalah, surat kabar dan bahkan label produk.
3. Anda merasa mudah dan percaya diri mengekspresikan diri anda baik secara lisan maupun tulisan. Contohnya, anda pintar dalam berkomunikasi dan pintar dalam menceritakan atau menulis mengenai sesuatu hal.
4. Anda suka membumbui percakapan anda dengan hal-hal menarik yang baru saja anda baca atau dengar.
5. Anda suka mengerjakan teka-teki silang, bermain scrable atau bermain puzzle. Anda dapat mengeja dengan sangat baik.
6. DLL

2. KECERDASAN LOGIK MATEMATIK
Kecerdasan logik matematik ialah kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah. Ia mampu memikirkan dan menyusun solusi (jalan keluar) dengan urutan yang logis (masuk akal).
Ciri-ciri:
1. Anda senang bekerja dengan angka dan dapat melakukan perhitungan mental (mencongak).
2. Anda tertarik dengan kemajuan teknologi dan gemar melakukan percobaan untuk melihat cara kerja sesuatu hal.
3. Anda merasa mudah melakukan perencanaan keuangan. Anda menetapkan target dalam bentuk angka dalam bisnis dan hidup anda.
4. Anda senang menyiapkan jadwal perjalanan secara terperinci. Anda sering menyiapkan, memberi nomor dan menetapkan suatu daftar kerja (to-do-list).
5. Anda senang dengan permainan, puzzle atau sesuatu yang membutuhkan kemampuan berpikir logis dan statistis seperti permainan cheker atau catur.
6. DLL

3. KECERDASAN VISUAL DAN SPASIAL
Kecerdasan visual dan spasial adalah kemampuan untuk melihat dan mengamati dunia visual dan spasial secara akurat (cermat).
Ciri-ciri:
1. Anda menyukai seni, menikmati lukisan dan patung. Anda memilki citra rasa yang baik akan warna.
2. Anda cenderung menyukai pencatatan secara visual dengan menggunakan kamera atau handycam.
3. Anda bisa menulis dengan cepat saat anda mencatat atau berpikir mengenai sesuatu. Anda dapat menggambar dengan cukup baik.
4. Anda merasa mudah membaca peta atau melakukan navigasi, anda memilki kemampuan mengerti arah yang baik.
5. Anda menikmati permainan seperti puzzle.
6. DLL

4. KECERDASAN MUSIK
Kecerdasan musik adalah kemampuan untuk menikmati, mengamati, membedakan, mengarang, membentuk dan mengekspresikan bentuk-bentuk musik. Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap ritme, melodi dan timbre dari musik yang didengar.
Ciri-ciri:
1. Anda dapat memainkan alat musik.
2. Anda dapat menyanyi sesuai dengan tinggi rendahnya kunci nada.
3. Anda biasanya dapat mengingat sebuah irama hanya dengan mendengarkan beberapa kali saja.
4. Anda sering mendengarkan musik. Anda bahkan kadang kala menghadiri konser musik. Anda suka -bahkan butuh- mendengarkan lagu sambil anda bekerja.
5. Anda mengikuti irama musik dengan baik dan tanpa sadar mengetuk-ngetukkan jari anda mengikuti irama lagu itu.
6.DLL

5. KECERDASAN INTERPERSONAL
Kecerdasan interpersonal ialah kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang lain.
Ciri-ciri:
1. Anda senang bekerja sama dengan orang lain dalam suatu kelompok atau komite.
2. Anda lebih suka belajar kelompok dari pada belajar sendiri.
3. Orang sering kali datang kepada anda untuk meminta nasihat. 4. anda adalah orang penuh simpati.
5. Anda lebih suka team sport seperti basket, soffball, sepak bola dari pada individual seperti renang dan lari.
6. DLL

6. KECERDASAN INTRAPERSONAL
Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan yang berhubungan dengan kesadaran dan pengetahuan tentang diri sendiri. Dapat memahami kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Mampu memotivasi dirinya sendiri dan melakukan disiplin diri.
Ciri-ciri:
1. Anda memiliki buku harian untuk mencatat pikiran anda yang sangat dalam dan pribadi.
2. Anda sering menyendiri untuk memikirkan dan memecahkan masalah itu sendiri.
3. Anda menetapkan tujuan anda.
4. Anda adalah seorang pemikir independen (mandiri). Anda tahu pikiran anda dan anda memutuskan sendiri keputusan anda.
5. Anda mempunyai hobi atau kesenangan yang bersifat pribadi yang tidak banyak anda bagikan atau ungkapkan kepada orang lain.
6. DLL

7. KECERDASAN KINESTETIK
Kecerdasan kinestetik ialah kemampuan dalam menggunakan tubuh kita secara terampil untuk mengungkapkan ide, pemikiran dan perasaan.
Ciri-ciri:
1. Anda gemar berolahraga atau melakukan kegiatan fisik.
2. Anda cakap dalam melakukan sesuatu seorang diri.
3. Anda senang memikirkan persoalan sambil aktif dalam kegiatan fisik seperti berjalan atau lari.
4. Anda tidak keberatan jika diminta untuk menari.
5. Setiap kali anda pergi ke pusat hiburan atau permainan, anda senang dengan permainan yang sangat menantang dan “mengerikan” secara fisik seperti jet coaster.
6. DLL

8. KECERDASAN NATURALIS
Kecerdasan naturalis adalah kemampuan untuk mengenali, membedakan, mengungkapkan dan membuat kategori terhadap apa yang di jumpai di alam maupun lingkungan.
Ciri-ciri:
1. Anda senang memelihara atau menyukai hewan.
2. Anda dapat mengenali dan membedakan nama berbagai jenis pohon, bunga dan tanaman.
3. Anda tertarik dan memilki pengetahuan yang cukup mengenai bagaimana tubuh bekerja -di mana letak organ tubuh yang penting- dan anda mengerti akan kesehatan.
4. Anda tahu jalur atau jalan setapak, sarang burung dan hewan liar lainnya saat anda berjalan di alam dan anda bisa “membaca” cuaca.
5. Anda dapat membayangkan diri anda sebagai seorang petani atau mungkin anda suka memancing.
6. Dll.
Dari delapan kecerdasan (intelligence) tersebut, manakah yang menjadi keunggulan anda dan mana yang belum digunakan secara maksimal? Dan semua potensi diatas dapat dimiliki dengan maksimal oleh setiap individu.
Dengan mengetahui bahwa kita memiliki kelebihan atau kekurangan pada kecerdasan tertentu, kita akan dapat berbenah diri dan meningkatkan kemampuan kita. Therefore, Which one or some of them are yours?
Kemudian ada 3 kecerdasan lainnya yang dimiliki oleh manusia
1.    Kecerdasan Intelektual
Kecerdasan intelektual atau yang biasa disebut dengan IQ merupakan kecerdasan yang dibangun oleh otak kiri. Kecerdasan ini mencakup kecerdasan linear, matematik, dan logis sistematis. Kecerdasan ini menghasilkan pola pikir yang berdasarkan logika, tepat, akurat, dan dapat dipercaya. Orang dengan kecerdasan ini akan mampu memiliki analisis yang tajam dan memiliki kemampuan untuk menyusun strategi bisnis yang baik. Namun, kecerdasan intelektual tidak melibatkan emosi dalam memproses informasi.

2.    Kecerdasan Emosional
Kecerdasan emosional menjadikan seseorang mampu mengelola emosi dan mengenali perasaan diri sendiri dan orang lain. Termasuk di antaranya kemampuan memotivasi diri sendiri, kemampuan mengelola emosi pribadi, dan kemampuan berinteraksi sosial.

Orang yang memiliki kecerdasan emosional yang baik mampu secara tepat mengelola ekspresi wajah seperti tersenyum cemberut, gembira dan sedih, serta mampu mengatur volume dan intonasi suara sesuai kebutuhan dan kondisi lingkungan.

Penerapan kecerdasan emosional dapat menjadi salah satu cara menjadi sukses jika diterapkan dalam empat aspek kecerdasan emosional, yaitu:

#1 Kesadaran Diri
Kesadaran diri tidak hanya tentang mengetahui kekuatan dan kelemahan diri sendiri saja, tapi juga mampu memahami pemikiran dan perasaan orang lain dan menjadikannya pertimbangan dalam membangun strategi yang baik. Kesadaran diri yang baik, secara lebih lanjut dapat mempengaruhi pandangan lawan bicara atau klien secara positif terhadap sesuatu yang ditawarkan.

#2 Pengaturan Diri
Semakin Anda memahami apa yang Anda rasakan dalam berbagai macam kondisi, Anda akan semakin mampu mengelola emosi Anda dan memberikan respon secara tepat dalam berbagai kondisi yang anda hadapi.
Mengelola emosi berbeda dengan menahan emosi. Berinteraksi dengan orang lain menggunakan senyum palsu tidak dapat dikatakan sebagai pengelolaan emosi. Mengelola emosi adalah meningkatkan kepekaan terhadap kata hati, menunda kenikmatan untuk meraih sasaran yang diharapkan, serta kemampuan untuk pulih dari tekanan emosi yang dirasakan.

#3 Empati
Empati kadangkala disebut sebagai kesadaran sosial, yaitu kemampuan memahami perasaan orang lain. Dengan adanya empati, seseorang dapat terhubung dengan orang lainnya. Di samping itu, memiliki empati juga membantu anda untuk mengantisipasi perubahan emosi orang lain.
Pada dasarnya, empati merupakan sesuatu yang dapat dilatih dengan meningkatkan interaksi dan membaca kondisi emosi dari orang-orang yang berada di sekitar Anda. Salah satu cara berlatih memahami perasaan orang lain adalah dengan mengkonfirmasi pemahaman anda dengan menanyakan langsung kepada orang tersebut.

#4 Keterampilan Sosial
Setelah Anda menguasai tiga aspek kecerdasan emosional tersebut, Anda akan memiliki keterampilan untuk menyikapi seseorang dengan cara yang lebih baik. Keterampilan sosial dapat dilatih dengan meningkatkan rasa ingin tahu terhadap alasan seseorang melakukan sesuatu, mempercayai maksud baik yang dimiliki orang lain, dan terbuka terhadap perasaan dan pemikiran orang lain.
Meskipun tidak selamanya lawan bicara anda memiliki keterampilan sosial yang sama, atau kadangkala Anda bisa saja menemukan orang yang hanya mencari keuntungan saja, namun memiliki pikiran positif terhadap orang lain membuat Anda menjadi orang yang lebih baik.

3.    Kecerdasan Spiritual
Kecerdasan spiritual merupakan kemampuan mengerti dan memberikan makna spiritual atas kehidupan Anda. Dengan memiliki kecerdasan spiritual yang baik, Anda akan lebih mampu menghadapi berbagai persoalan yang Anda alami. Kecerdasan spiritual juga membuat Anda menjadi orang yang memiliki tekad, semangat, keyakinan, dan memiliki kepribadian yang positif dan jujur.

Orang yang memiliki kecerdasan spiritual yang baik mampu bersikap tenang dan mengambil keputusan secara bijak yang didasarkan pada analisis menyeluruh terhadap seluruh aspek yang berkaitan dengan masalah tersebut. Selain itu, dengan kecerdasan spiritual yang baik, seseorang akan memiliki tekad yang kuat sehingga memiliki keberanian untuk melawan arus atau tradisi selama hal itu sejalan dengan apa yang menjadi keyakinannya. Mereka juga berani mengambil risiko karena kesabaran dan keteguhan hati yang diiringi kepercayaan kepada Tuhannya.


Abdullah Tsamara bersama Abi

Puasa, Kecerdasan dan Kejujuran

Lalu apa hubungannya antara puasa, kecerdasan dan kejujuran pada pribadi anak-anak?

Mari disimak uraian berikut:
Setiap anak sebenarnya mempunyai potensi yang sama dan kesempatan yang sama juga untuk cerdas dalam 8 kecerdasan yang dipaparkan di atas.

Menurut Prof. Abdul Azis Muhammad Arrabi’ rahimmahullah (w. 1402 H) dalam salah satu bukunya Ri’ayat Asy-Syabab fi al-Islam menyebutkan bahwa salah satu kehebatan peradaban Barat modern adalah kesuksesannya di dalam berbagai temuan ilmiah dan studi tentang kejiwaan, yaitu bahwa pada masa kanak-kanak awal, aspek genetis memberikan pengaruh terbesar dalam menentukan kecenderungan perilaku serta akhlak anak.

Hal itu didasarkan kepada pengaruh langsung aspek genetis kepada anak secara medis.

Menurut Ibnu Qayyim, bahwa keadaan manusia sudah ada semacam ketetapan (pengetahuan) dalam diri bahwa setiap sesuatu (yang diciptakan) pasti ada yang menciptakan. Artinya pengetahuan tentang masalah ini memang sudah ada dalam diri manusia. Di sisi lain pengakuan serta percaya kepada Allah ini memiliki pengertian bahwa jiwa manusia, hakikatnya memiliki kecenderungan serta senang kepada kebaikan.[1]

Dalam kaitannya dengan kemampuan dasar, Abdul A’la Al-Maududi menyatakan bahwa manusia telah dibentuk oleh Tuhan dalam 2 aspek kehidupan, dalam suasana yang berbeda. Pertama, ia berada dalam suasana dimana dirinya secara menyeluruh diatur oleh Tuhannya. Kedua, manusia telah dianugerahi kemampuan akal dan kecerdasan, dia dapat berpikir dan membuat pertimbangan dengan akalnya untuk memilih atau menolaknya.[2]

Menurut Plato (427-346 SM) perbedaan-perbedaan individu mempunyai dasar genetis. Potensi individu ditentukan oleh faktor keturunan, artinya, sejak lahir anak telah memiliki bakat-bakat atau benih kemampuan yang dapat dikembangkan melalui pengasuhan dan pendidikan.[3]

Dari uraian pandangan tentang talenta di atas dapat disimpulkan bahwa talenta anak pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor genetis, selain itu juga dipengaruhi oleh faktor bawaan serta lingkungan yang akan mengembangkan talentanya menjadi lebih baik.

Pendidikan berpuasa pada anak hakikatnya adalah belajar. Pada saat proses pembelajaran ini pada prinsipnya ada dua hal. Pertama anak belajar mandiri dan yang kedua adalah anak belajar dengan fasilitator. Kedua prinsip ini nantinya akan bermuara pada kecerdasan mandiri anak. Mengapa? Karena kedua prinsip ini nanti akan mendorong si anak untuk menguasai dirinya secara langsung. Karena fasilitator hanya bersifat sebagai orang yang mem-fasilitas-i.

JUJUR

Belajar pertama pada anak-anak saat berpuasa adalah kejujuran. Jujur adalah hal yang penting dalam kehidupan saat ini. dimana kejujuran merupakan hal kecil yang berdampak besar untuk kesuksesan dan kemuliaan seseorang dihadapan sang khalik. Dalam sebuah hadits “Hendaknya kamu selalu jujur karena kejujuran itu akan membaca kepada kebaikan dan kebaikan itu akan membawa ke dalam surga.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Bagaimana tidak selama satu hari penuh pada saat berpuasa ananda tidak selamanya bersama kita. Ada kalahnya mereka bermain dengan teman sebaya atau dengan saudaranya dan bahkan ketika bermain sendirian. Pada saat inilah anak-anak diuji kejujurannya. Apakah ia mampu menahan godaan untuk menjaga puasanya atau tidak. Ada anak-anak kita yang tidak mampu untuk menahan godaan. Ada juga anak-anak kita dengan semangat dan penuh kesadaran menjaga puasanya hingga waktu berbuka tiba. Inilah anak-anak yang kita harapkan. Mereka mampu menjaga puasanya dari segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa mereka.

Semua hal diatas tidak dapat  hadir begitu saja saja. perlu pantauan, bimbingan dan semangat yang dituangkan oleh ayah bunda dan lingkungan sekitar ananda. Disini awal bermulanya kebaikan demi kebaikan yang akan menciptakan generasi peradaban masa depan yang gemilang. Lingkungan yang kondusif untuk mencetak generasi cerdas dan berakhlakul karima.

Bengkulu, 31 Mei 2018

Sumber:


No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungannya semoga menginspirasi jangan lupa tulis komentarmu di kolom komentar dan dapatkan informasi terbaru di setiap postingan. Jangan lupa follow akun Instagram @efrideplin dan Twitter @efrideplin87 juga YouTube Efri Deplin. Terima kasih semoga menginspirasi.

| Designed by Colorlib