Doa-doa terbaik menuju TAQWA
9 Ramadhan 1439 H
Puasa Menumbuhkan Kecerdasan
Melalui Kejujuran
Oleh: Efri Deplin
Muhammad Abdullah Basfar Al-Muharrik pada ramadahan tahun 1438 H yang lalu berhasil dengan satu hari full berpuasa. Dari 29 hari puasa Alhamdulillah satu hari puasa penuh. Pada 28 hari yang lain ia hanya mampu belajar berpuasa hingga pukul 12.00 wib. Abdullah langsung makan siang dengan lahap seperti hari biasa. Jadwal makan siang bersama adiknya Tsamara Ufairoh Adzka.
Pada waktu itu Abdullah
hanya diberikan motivasi pengetahuan bahwa berpuasa menahan makan dan minum
sejak terbit fajar hingga maghrib tiba. Namun karena ini merupakan tahap
belajar Abdullah tidak ada paksaan untuk melaksanakannya. Selain itu juga
Abdullah sendiri belum totalitas termotivasi. Sang adik Tsamara juga
berpengaruh besar karena ia sering kali makan di depan Abdullah. Hal ini
membuat Abdullah tergoda untuk turut makan.
Pada tahun ini 1439
H Abdullah kembali belajar berpuasa. Hingga hari ke-9 ananda Abdullah berhasil
berpuasa hingga enam hari penuh. Hari pertama, keempat, kelima, keenam dan
ketujuh dan sembilan. Hari kedua Abdullah meminta minum pada pukul 15.30 wib.
Pada hari ketiga pukul 15.00 wib saat itu sangat terik. Setelah umminya lihat
ia memegang hanun cup dengan
semangat. Ya.. pecah lagi deh.. ^_^.
Menurut cerita
teman-temanku di tempat kerja, pengalaman anak-anak mereka belajar puasa
dimulai sejak mereka sekolah di taman kanak-kanak kelas A. Ada yang memberikan
motivasi dengan cara memenuhi permintaan menu tertentu pada saat sahur dan
berbuka. Seperti anak-anak pada umumnya mereka biasanya pilih-pilih mengenai
makanan. Iya ini pengalaman Ummi Dinilah dan Abi Suparjo pada si kembar Liana
dan Liani. Ummi dan Abi benar-benar kompak. Secara tidak langsung motivasi ini
penting untuk melatih mereka belajar puasa. Menurutku sah-sah saja. Kata ummi
beda anak beda perlakuan, ilmu ini didapatkan dari sebuah buku almarhumah Yoyoh
Yusro. Liani dan Liana memiliki abang bernama Ghiyats yang pada waktu awal
belajar puasa diberi reword compac disk
film ranger. Hee
Delapan Kecerdasan
Sekarang mari kita
simak 8 kecerdasan atau sering dikenal dengan multiple intelligence untuk melihat seberapa besar pengaruh dan
potensi untuk dikembangkan pada anak pada saat berpuasa.
Seorang ahli riset
dari Amerika, Prof. Howard Gardener, mengembangkan model kecerdasan
“multiple intelligence” yang artinya bermacam-macam kecerdasan. Gardener
memaparkan bahwa setiap orang memilki bermacam-macam kecerdasan, tetapi dengan
kadar pengembangan yang berbeda. Yang dimaksud kecerdasan menurut Gardener
adalah suatu kumpulan kemampuan atau keterampilan yang dapat
ditumbuhkembangkan.
1.
KECERDASAN LINGUISTIK
Kecerdasan
linguistik adalah kemampuan untuk menggunakan kata-kata secara efektif, baik
secara lisan maupun tulisan.
Ciri-ciri:
1. Anda senang bermain dengan kata-kata. Anda menikmati puisi. Anda suka mendengarkan cerita.
1. Anda senang bermain dengan kata-kata. Anda menikmati puisi. Anda suka mendengarkan cerita.
2. Anda membaca apa
saja; buku, majalah, surat kabar dan bahkan label produk.
3. Anda merasa mudah
dan percaya diri mengekspresikan diri anda baik secara lisan maupun tulisan.
Contohnya, anda pintar dalam berkomunikasi dan pintar dalam menceritakan atau
menulis mengenai sesuatu hal.
4. Anda suka
membumbui percakapan anda dengan hal-hal menarik yang baru saja anda baca atau
dengar.
5. Anda suka
mengerjakan teka-teki silang, bermain scrable atau bermain puzzle. Anda dapat
mengeja dengan sangat baik.
6. DLL
2.
KECERDASAN LOGIK MATEMATIK
Kecerdasan logik
matematik ialah kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah. Ia mampu
memikirkan dan menyusun solusi (jalan keluar) dengan urutan yang logis (masuk
akal).
Ciri-ciri:
1. Anda senang
bekerja dengan angka dan dapat melakukan perhitungan mental (mencongak).
2. Anda tertarik
dengan kemajuan teknologi dan gemar melakukan percobaan untuk melihat cara
kerja sesuatu hal.
3. Anda merasa mudah
melakukan perencanaan keuangan. Anda menetapkan target dalam bentuk angka dalam
bisnis dan hidup anda.
4. Anda senang
menyiapkan jadwal perjalanan secara terperinci. Anda sering menyiapkan, memberi
nomor dan menetapkan suatu daftar kerja (to-do-list).
5. Anda senang
dengan permainan, puzzle atau sesuatu yang membutuhkan kemampuan berpikir logis
dan statistis seperti permainan cheker atau catur.
6. DLL
3.
KECERDASAN VISUAL DAN SPASIAL
Kecerdasan visual
dan spasial adalah kemampuan untuk melihat dan mengamati dunia visual dan spasial
secara akurat (cermat).
Ciri-ciri:
1. Anda menyukai
seni, menikmati lukisan dan patung. Anda memilki citra rasa yang baik akan
warna.
2. Anda cenderung
menyukai pencatatan secara visual dengan menggunakan kamera atau handycam.
3. Anda bisa menulis
dengan cepat saat anda mencatat atau berpikir mengenai sesuatu. Anda dapat
menggambar dengan cukup baik.
4. Anda merasa mudah
membaca peta atau melakukan navigasi, anda memilki kemampuan mengerti arah yang
baik.
5. Anda menikmati
permainan seperti puzzle.
6. DLL
4.
KECERDASAN MUSIK
Kecerdasan musik
adalah kemampuan untuk menikmati, mengamati, membedakan, mengarang, membentuk
dan mengekspresikan bentuk-bentuk musik. Kecerdasan ini meliputi kepekaan
terhadap ritme, melodi dan timbre dari musik yang didengar.
Ciri-ciri:
1. Anda dapat
memainkan alat musik.
2. Anda dapat
menyanyi sesuai dengan tinggi rendahnya kunci nada.
3. Anda biasanya
dapat mengingat sebuah irama hanya dengan mendengarkan beberapa kali saja.
4. Anda sering
mendengarkan musik. Anda bahkan kadang kala menghadiri konser musik. Anda suka
-bahkan butuh- mendengarkan lagu sambil anda bekerja.
5. Anda mengikuti
irama musik dengan baik dan tanpa sadar mengetuk-ngetukkan jari anda mengikuti
irama lagu itu.
6.DLL
5.
KECERDASAN INTERPERSONAL
Kecerdasan interpersonal
ialah kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud, motivasi dan perasaan
orang lain.
Ciri-ciri:
1. Anda senang
bekerja sama dengan orang lain dalam suatu kelompok atau komite.
2. Anda lebih suka
belajar kelompok dari pada belajar sendiri.
3. Orang sering kali
datang kepada anda untuk meminta nasihat. 4. anda adalah orang penuh simpati.
5. Anda lebih suka
team sport seperti basket, soffball, sepak bola dari pada individual seperti
renang dan lari.
6. DLL
6.
KECERDASAN INTRAPERSONAL
Kecerdasan intrapersonal
adalah kemampuan yang berhubungan dengan kesadaran dan pengetahuan tentang diri
sendiri. Dapat memahami kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Mampu memotivasi
dirinya sendiri dan melakukan disiplin diri.
Ciri-ciri:
1. Anda memiliki
buku harian untuk mencatat pikiran anda yang sangat dalam dan pribadi.
2. Anda sering
menyendiri untuk memikirkan dan memecahkan masalah itu sendiri.
3. Anda menetapkan
tujuan anda.
4. Anda adalah
seorang pemikir independen (mandiri). Anda tahu pikiran anda dan anda memutuskan
sendiri keputusan anda.
5. Anda mempunyai
hobi atau kesenangan yang bersifat pribadi yang tidak banyak anda bagikan atau
ungkapkan kepada orang lain.
6. DLL
7.
KECERDASAN KINESTETIK
Kecerdasan
kinestetik ialah kemampuan dalam menggunakan tubuh kita secara terampil untuk
mengungkapkan ide, pemikiran dan perasaan.
Ciri-ciri:
1. Anda gemar
berolahraga atau melakukan kegiatan fisik.
2. Anda cakap dalam
melakukan sesuatu seorang diri.
3. Anda senang
memikirkan persoalan sambil aktif dalam kegiatan fisik seperti berjalan atau
lari.
4. Anda tidak keberatan
jika diminta untuk menari.
5. Setiap kali anda
pergi ke pusat hiburan atau permainan, anda senang dengan permainan yang sangat
menantang dan “mengerikan” secara fisik seperti jet coaster.
6. DLL
8.
KECERDASAN NATURALIS
Kecerdasan naturalis
adalah kemampuan untuk mengenali, membedakan, mengungkapkan dan membuat
kategori terhadap apa yang di jumpai di alam maupun lingkungan.
Ciri-ciri:
1. Anda senang memelihara
atau menyukai hewan.
2. Anda dapat
mengenali dan membedakan nama berbagai jenis pohon, bunga dan tanaman.
3. Anda tertarik dan
memilki pengetahuan yang cukup mengenai bagaimana tubuh bekerja -di mana letak
organ tubuh yang penting- dan anda mengerti akan kesehatan.
4. Anda tahu jalur
atau jalan setapak, sarang burung dan hewan liar lainnya saat anda berjalan di
alam dan anda bisa “membaca” cuaca.
5. Anda dapat
membayangkan diri anda sebagai seorang petani atau mungkin anda suka memancing.
6. Dll.
Dari delapan
kecerdasan (intelligence) tersebut, manakah yang menjadi keunggulan anda dan
mana yang belum digunakan secara maksimal? Dan semua potensi diatas dapat
dimiliki dengan maksimal oleh setiap individu.
Dengan mengetahui
bahwa kita memiliki kelebihan atau kekurangan pada kecerdasan tertentu, kita akan
dapat berbenah diri dan meningkatkan kemampuan kita. Therefore, Which one or
some of them are yours?
Kemudian ada 3
kecerdasan lainnya yang dimiliki oleh manusia
1. Kecerdasan Intelektual
Kecerdasan intelektual atau yang biasa disebut
dengan IQ merupakan kecerdasan yang dibangun oleh otak kiri. Kecerdasan ini
mencakup kecerdasan linear, matematik, dan logis sistematis. Kecerdasan ini
menghasilkan pola pikir yang berdasarkan logika, tepat, akurat, dan dapat
dipercaya. Orang dengan kecerdasan ini akan mampu memiliki analisis yang tajam
dan memiliki kemampuan untuk menyusun strategi bisnis yang baik. Namun,
kecerdasan intelektual tidak melibatkan emosi dalam memproses informasi.
2. Kecerdasan Emosional
Kecerdasan emosional menjadikan seseorang mampu
mengelola emosi dan mengenali perasaan diri sendiri dan orang lain. Termasuk di
antaranya kemampuan memotivasi diri sendiri, kemampuan mengelola emosi pribadi,
dan kemampuan berinteraksi sosial.
Orang yang memiliki kecerdasan emosional yang baik
mampu secara tepat mengelola ekspresi wajah seperti tersenyum cemberut, gembira
dan sedih, serta mampu mengatur volume dan intonasi suara sesuai kebutuhan dan
kondisi lingkungan.
Penerapan kecerdasan emosional dapat menjadi salah
satu cara menjadi sukses jika diterapkan dalam empat aspek kecerdasan
emosional, yaitu:
#1 Kesadaran Diri
Kesadaran diri tidak hanya tentang mengetahui
kekuatan dan kelemahan diri sendiri saja, tapi juga mampu memahami pemikiran
dan perasaan orang lain dan menjadikannya pertimbangan dalam membangun strategi
yang baik. Kesadaran diri yang baik, secara lebih lanjut dapat mempengaruhi
pandangan lawan bicara atau klien secara positif terhadap sesuatu yang
ditawarkan.
#2 Pengaturan Diri
Semakin Anda memahami apa yang Anda rasakan dalam
berbagai macam kondisi, Anda akan semakin mampu mengelola emosi Anda dan
memberikan respon secara tepat dalam berbagai kondisi yang anda hadapi.
Mengelola emosi berbeda dengan menahan emosi.
Berinteraksi dengan orang lain menggunakan senyum palsu tidak dapat dikatakan
sebagai pengelolaan emosi. Mengelola emosi adalah meningkatkan kepekaan
terhadap kata hati, menunda kenikmatan untuk meraih sasaran yang diharapkan,
serta kemampuan untuk pulih dari tekanan emosi yang dirasakan.
#3 Empati
Empati kadangkala disebut sebagai kesadaran sosial,
yaitu kemampuan memahami perasaan orang lain. Dengan adanya empati, seseorang
dapat terhubung dengan orang lainnya. Di samping itu, memiliki empati juga
membantu anda untuk mengantisipasi perubahan emosi orang lain.
Pada dasarnya, empati merupakan sesuatu yang dapat
dilatih dengan meningkatkan interaksi dan membaca kondisi emosi dari
orang-orang yang berada di sekitar Anda. Salah satu cara berlatih memahami
perasaan orang lain adalah dengan mengkonfirmasi pemahaman anda dengan
menanyakan langsung kepada orang tersebut.
#4 Keterampilan Sosial
Setelah Anda menguasai tiga aspek kecerdasan emosional
tersebut, Anda akan memiliki keterampilan untuk menyikapi seseorang dengan cara
yang lebih baik. Keterampilan sosial dapat dilatih dengan meningkatkan rasa
ingin tahu terhadap alasan seseorang melakukan sesuatu, mempercayai maksud baik
yang dimiliki orang lain, dan terbuka terhadap perasaan dan pemikiran orang
lain.
Meskipun tidak selamanya lawan bicara anda memiliki
keterampilan sosial yang sama, atau kadangkala Anda bisa saja menemukan orang
yang hanya mencari keuntungan saja, namun memiliki pikiran positif terhadap
orang lain membuat Anda menjadi orang yang lebih baik.
3. Kecerdasan Spiritual
Kecerdasan spiritual merupakan kemampuan mengerti
dan memberikan makna spiritual atas kehidupan Anda. Dengan memiliki kecerdasan
spiritual yang baik, Anda akan lebih mampu menghadapi berbagai persoalan yang
Anda alami. Kecerdasan spiritual juga membuat Anda menjadi orang yang memiliki
tekad, semangat, keyakinan, dan memiliki kepribadian yang positif dan jujur.
Orang yang memiliki kecerdasan spiritual yang baik
mampu bersikap tenang dan mengambil keputusan secara bijak yang didasarkan pada
analisis menyeluruh terhadap seluruh aspek yang berkaitan dengan masalah
tersebut. Selain itu, dengan kecerdasan spiritual yang baik, seseorang akan
memiliki tekad yang kuat sehingga memiliki keberanian untuk melawan arus atau
tradisi selama hal itu sejalan dengan apa yang menjadi keyakinannya. Mereka
juga berani mengambil risiko karena kesabaran dan keteguhan hati yang diiringi
kepercayaan kepada Tuhannya.
Abdullah Tsamara bersama Abi |
Puasa, Kecerdasan dan Kejujuran
Lalu apa hubungannya
antara puasa, kecerdasan dan kejujuran pada pribadi anak-anak?
Mari disimak uraian
berikut:
Setiap
anak sebenarnya mempunyai potensi yang sama dan kesempatan yang sama juga untuk
cerdas dalam 8 kecerdasan yang dipaparkan di atas.
Menurut Prof. Abdul Azis Muhammad Arrabi’ rahimmahullah (w.
1402 H) dalam salah satu bukunya Ri’ayat Asy-Syabab fi al-Islam menyebutkan
bahwa salah satu kehebatan peradaban Barat modern adalah kesuksesannya di dalam
berbagai temuan ilmiah dan studi tentang kejiwaan, yaitu bahwa pada masa
kanak-kanak awal, aspek genetis memberikan pengaruh terbesar dalam menentukan
kecenderungan perilaku serta akhlak anak.
Hal itu didasarkan kepada pengaruh langsung aspek
genetis kepada anak secara medis.
Menurut Ibnu Qayyim, bahwa keadaan manusia sudah
ada semacam ketetapan (pengetahuan) dalam diri bahwa setiap sesuatu (yang
diciptakan) pasti ada yang menciptakan. Artinya pengetahuan tentang masalah ini
memang sudah ada dalam diri manusia. Di sisi lain pengakuan serta percaya
kepada Allah ini memiliki pengertian bahwa jiwa manusia, hakikatnya memiliki
kecenderungan serta senang kepada kebaikan.[1]
Dalam kaitannya dengan kemampuan dasar, Abdul
A’la Al-Maududi menyatakan bahwa manusia telah dibentuk oleh Tuhan dalam 2
aspek kehidupan, dalam suasana yang berbeda. Pertama, ia berada
dalam suasana dimana dirinya secara menyeluruh diatur oleh Tuhannya. Kedua,
manusia telah dianugerahi kemampuan akal dan kecerdasan, dia dapat berpikir dan
membuat pertimbangan dengan akalnya untuk memilih atau menolaknya.[2]
Menurut Plato (427-346 SM) perbedaan-perbedaan
individu mempunyai dasar genetis. Potensi individu ditentukan oleh faktor keturunan,
artinya, sejak lahir anak telah memiliki bakat-bakat atau benih kemampuan yang
dapat dikembangkan melalui pengasuhan dan pendidikan.[3]
Dari uraian pandangan tentang talenta di atas
dapat disimpulkan bahwa talenta anak pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor
genetis, selain itu juga dipengaruhi oleh faktor bawaan serta lingkungan yang
akan mengembangkan talentanya menjadi lebih baik.
Pendidikan berpuasa pada anak hakikatnya adalah
belajar. Pada saat proses pembelajaran ini pada prinsipnya ada dua hal. Pertama
anak belajar mandiri dan yang kedua adalah anak belajar dengan fasilitator. Kedua
prinsip ini nantinya akan bermuara pada kecerdasan mandiri anak. Mengapa? Karena
kedua prinsip ini nanti akan mendorong si anak untuk menguasai dirinya secara
langsung. Karena fasilitator hanya bersifat sebagai orang yang mem-fasilitas-i.
JUJUR
Belajar pertama pada anak-anak saat berpuasa
adalah kejujuran. Jujur adalah hal yang penting dalam kehidupan saat ini.
dimana kejujuran merupakan hal kecil yang berdampak besar untuk kesuksesan dan
kemuliaan seseorang dihadapan sang khalik. Dalam sebuah
hadits “Hendaknya kamu selalu jujur karena
kejujuran itu akan membaca kepada kebaikan dan kebaikan itu akan membawa ke
dalam surga.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Bagaimana
tidak selama satu hari penuh pada saat berpuasa ananda tidak selamanya bersama
kita. Ada kalahnya mereka bermain dengan teman sebaya atau dengan saudaranya
dan bahkan ketika bermain sendirian. Pada saat inilah anak-anak diuji
kejujurannya. Apakah ia mampu menahan godaan untuk menjaga puasanya atau tidak.
Ada anak-anak kita yang tidak mampu untuk menahan godaan. Ada juga anak-anak
kita dengan semangat dan penuh kesadaran menjaga puasanya hingga waktu berbuka
tiba. Inilah anak-anak yang kita harapkan. Mereka mampu menjaga puasanya dari
segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa mereka.
Semua
hal diatas tidak dapat hadir begitu saja
saja. perlu pantauan, bimbingan dan semangat yang dituangkan oleh ayah bunda
dan lingkungan sekitar ananda. Disini awal bermulanya kebaikan demi kebaikan
yang akan menciptakan generasi peradaban masa depan yang gemilang. Lingkungan yang
kondusif untuk mencetak generasi cerdas dan berakhlakul karima.
Bengkulu, 31 Mei 2018
Sumber:
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungannya semoga menginspirasi jangan lupa tulis komentarmu di kolom komentar dan dapatkan informasi terbaru di setiap postingan. Jangan lupa follow akun Instagram @efrideplin dan Twitter @efrideplin87 juga YouTube Efri Deplin. Terima kasih semoga menginspirasi.