Doa-doa terbaik menuju TAQWA
4 Ramadhan 1439 H
Pesan dan Amanat Film 212 The Power Of Love
Nonton Bareng Siswa Kelas 6 SDIT IQRA` 1 Kota
Bengkulu
Oleh:
Efri Deplin
Film
yang belum lama ini mewarnai tanah air 212 The Power of Love memberikan
banyak manfaat bagi pecinta film layar lebar. Bukan film biasa namun film ini berdasarkan sebuah kisah
nyata dari aksi dama 212 di MONAS Jakarta. Sesuai dengan tema 212 yang berlangsung pada 12 desember 2016 silam.
212 The Power of Love |
Dari sebuah sumber : https://www.sinopsisfilm.co.id/212-the-power-of-love.html disebutkan dengan jelas apa sebenarnya film 212 The Power of Love. Berikut latar belakang singkat mengenai film ini. 212 The Power of Love merupakan film drama religi Indonesia terbaru 2018. Film 212 The Power of Love ini disutradarai oleh Jastin Arimba yang sekaligus berperan sebagai produsernya. Jastin Arimba juga akan dibantu oleh produser lain yakni Imam Saptono, Oki Setiana Dewi dan Co Produser Ustadz Erick Yusuf. Naskah skenario film 212 The Power Of Love ditulis oleh Jastis Arimba bersama Ali Eounia. Naskah tersebut disupervisi oleh Helvy Tiana Rosa, seoranf sastrawan terkemuka di Indonesia.
Peristiwa luar biasa ini diproduksi dalam bentuk
film berjudul “212 The Power Of Love” oleh rumah
produksi film Warna Pictures. Kisah cerita film ini diadaptasi dari
kisah nyata seseorang skeptis terhadap agama Islam dan ia terjebak dalam
perjalanan aksi 212 di Monumen Nasional.
Aksi 2 Desember 2016 silam yang juga populer dengan
istilah Aksi 212, merupakan peristiwa penting yang menjadi tonggak dalam
sejarah umat Islam khususnya di Indonesia. Pada tanggal tersebut berjuta-juta
umat Islam berkumpul memadati kawasan Monas untuk menyatakan rasa cinta mereka
pada Allah SWT dan kitab Al Quran.
Sang sutradara, Jastis Arimba pun mengklarifikasi
baha film ini dibuat berdasarkan fakta dan data yang diambil pun berdasarkan
dalam peristiwa fenomenal aksi 212 tersebut. Namun, terdapat alur cerita yang
penokohannya terinspirasi dari kisah-kisah emosional bersifat fiktif dan sangat
menyentuh ketika aksi damai berlangsung.
Film ini bukan hanya bercerita tentang kekuatan
cinta antara sesama manusia saja, namun juga dengan Sang Pencipta.
Pemeran utama dalam film ini adalah aktor senior
Fauzi Baadila. Ia akan didampingi oleh beberapa artis berbakat lainnya seperti
Adhin Abdul Hakim, Asma Nadia, Ustadz Erick Yusuf, Hamas Syahid, Ronny Dozer,
Meyda Sefira dan masih banyak lainnya.
Film yang diramaikan dengan hastag #Putihkanbioskop
ini juga mewarnai daerah Bengkulu khusunya Kota Bengkulu tempatku berada. Sesuai
dengan jadwal tayang hari Rabu 9 mei 2018 bioskop 21 Mega Mall Bengkulu
dipadati oleh siswa kelas 6 SDIT IQRA` 1 Kota Bengkulu. Pukul 12.15 ratusan
siswa guru dan orang tua memadati room 1 studio 21 Mega Mall.
Dari film ini banyak didapatkan pesan dan amanat
yang baik untuk dibagikan kepada pembaca. Bagi yang belum sempat menonton ini
ada beberapa pesan dan amanat dari film 212
The Power of Love.
Pertama
Tokoh Rahmat digambarkan
sebagai seorang antagonis dengan karakter yang keras namun memiliki cinta yang
dalam. Cinta ini timbul ketika Rahmat mengetahui ibunya meninggal di Ciamis
setelah 10 tahun tidak bertemu. Sebagai seorang anak tokoh Rahmat masih
memiliki sifat yang patut untuk dicontoh. Kisah ini masih berlanjut ketika sang
Abi atau ayahnya memberikan sambutan dingin ketika ia pulang. Namun Rahmat yang
pada awalnya terpancing dengan sikap abinya, Rahmat juga memiliki kasih sayang yang tak terbilang
kepada sang ayah ketika Abi pergi dengan jalan kaki dari Ciamis menuju MONAS.
Sang Ayah memberikan
kesempatan kepada anak laki-laki satu-satunya yang masih hidup yaitu Rahmat -setelah adik-adiknya meninggal dalam sebuah
kecelakaan- untuk berbakti dengan memebrikan kesempatan kesekian kalinya
kepada Rahmat untuk menjadi seorang penulis yang berdedikasi kepada agama Islam
melalui tulisan. Tidak perlu menjadi seorang ustad atau mubaligh, namun dengan
menulis sesuatu dengan baik dan benar itu merupakan sebuah hal kebaikan yang
harus ditumbuhkan.
Sang ayah tetaplah Ayah, kasih
sayang dari beliau tidak dapat dibaca dan diterawang dengan satu kali pandang.
Kesibukkan beliau adalah tentu untuk kemuliaan anak-anaknya. Sehingga cara
terbaik dari ayah adalah sebuah bentuk bukti cinta beliau kepada anak-anaknya
termasuk memasukkan Rahmat ke pesantren.
Rahmat memaknai ini sebagai
sebuah hal luar biasa dan tidak adil ketika tidak pernah dijenguk. Rahmat
merasa tidak diperhatikan pun ketika ia lulus di Universitas Harvard. Namun
sang ayah dapat dipahami bahwa beliau bukan tidak mau kesana tapi karena
masalah biaya.
Rahmat dan Abi |
Ketiga
Adin sebagai teman dari Rahmat
memiliki peranan penting untuk selalu mengingati dalam proses perjalanan
panjang. Adin selalu menyemangati Rahmat dalam tiap kondisi. Bisa dibilang Adin adalah sahabat bagi Rahmat.
Adin dan Rahmat |
Keempat
Bermusuhan merupakan tindakan
paling sadis jika dilakukan dan dipelihara. Tokoh yang diperankan oleh Hamas
Syahid memberikan pelajaran kepada kita bahwa keburukan tidak dibalas dengan
hal sama. Melainkan sebuah keburukan dibalas dengan sebuah sikap dan tindakan
yang lebih baik dan manusiawi. Karena dengan membalas dengan keburukan dan
prasangkaan buruk juga akan berdampak panjang dan tidak akan memotong keburukan
itu sendiri bahkan menambah panjang sebuah hal buruk.
Tokoh Meida Sefira dengan
kelembutan yang dituangkan dalam film ini mampu memberikan pelajaran baik untuk
mengimbangi tokoh Hamas Syahid.
Long March dari Ciamis |
Kelima
Sebagai sesama ustad/
muballiqh/ murabbi adalah sebuah hal yang sangat bahagia jika mengentahui anak,
saudara bahkan orang-orang terdekat dapat memebrikan kontribusi besar untuk
dakwah ini. Namun apa jadinya jika mengetahui ada dalam sebuah keluarga ustad/
mubaligh/murabbi tidak seharusnya terjadi pada mereka -dalam hal ini kisah
Rahmat dan ayahnya yang sangat membenci Rahmat- tentulah tetap harus mendoakan
dan memberikan semangat agar situasi ini segerah berakhir. Teman dari ayahnya
Rahmat menunjukkan sikap demikian. Beliau tidak serta merta memvonis gagal
keluarga Ayah Rahmat dengan mengetahui Rahmat yang bertolak belakang dengan
keluarganya.
Kejadian ini bisa terjadi
dalam dunia nyata dan dalam masalah yang lainnya. Bisa dalam sebuah pekerjaan,
atau bahkan sekolah dan pendidikan. Dalam hal apa saja, yang perlu dilakukan
sebagai teman seprofesi adalah semangat pantang menyerah untuk mengubah arah
hidup menjadi lebih baik.
Demikian yang dapat diulas
berdasarkan hasil menonton dua kali di hari pertama tayang.
Lalu mana ulasan mengenai aksi
damai 212? Sengaja tidak dimuat disini. Ada di tulisanku sebelumnya. Luapan
yang mengahru biru dari aksi damai itu sama-sama kita saksikan dan kita rasakan.
Putihkan Bioskop |
Nobar SDIT IQRA`1 Kota Bengkulu |
Nobar SDIT IQRA`1 Kota Bengkulu |
Nobar SDIT IQRA`1 Kota Bengkulu |
Nobar SDIT IQRA`1 Kota Bengkulu |
Nobar SDIT IQRA`1 Kota Bengkulu |
Nobar SDIT IQRA`1 Kota Bengkulu |
Nobar SDIT IQRA`1 Kota Bengkulu |
Nobar SDIT IQRA`1 Kota Bengkulu |
Nobar sama Istri dan Anak-anak |
Nobar sama Istri dan Anak-anak |
Bengkulu, 22 Meri 2018.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungannya semoga menginspirasi jangan lupa tulis komentarmu di kolom komentar dan dapatkan informasi terbaru di setiap postingan. Jangan lupa follow akun Instagram @efrideplin dan Twitter @efrideplin87 juga YouTube Efri Deplin. Terima kasih semoga menginspirasi.