Thursday, 1 June 2017

7 Ramadhan 1438 H

Bismillahi..

7 Ramadhan 1438 H
#JubahCinta

Di hari ketujuh Ramadhan ini aku ingin berbagi kisah cinta pada pemilik cinta untuk sang pencipta cinta. Cinta tak akan pernah habis untuk dicerna. Rasa haus akan cinta menjadikan diri terkadang lupa pada pemilik cinta. Tapi aku yakin pencipta cinta itu selalu di dalam hati-hati pemiliknya.

Diawali dari pernikahan saudaraku. Ia sudah lama sekali menantikan hari bahagia ini. Bayangkan sejak umurku masih di angka 24 lalu. Mungkin saudaraku lupa rencana waktu itu hingga baru hari ini terlaksana. Ah.. jodoh memang rahasia illahi. Tak perlu ditunggu tapi perlu aksi. Allah lah sang penentu diri.

Aku dan istriku menantikan kabar bahagia saudaraku ini. Berbulan-bulan sebelum hari H aku selalu gembira melihat dirinya dan aku akan hadir dengan penuh sukacita.

Alhasil sebuah gaun hijab merah marum syari kuhadiahkan buat bidadariku. Untuk menghadiri pernikahan saudaraku.

Hari inipun tiba. Aku dan istriku duduk di bagian depan menyaksikan kehendak tuhan. Terpacar jelas kebahagiaan saudaraku dan istrinya. Kupanjatkan doa-doa pegantin yang selalu kuucakan di setiap pernikahan yang aku hadiri. Aku khyusuk di hadapannya sembari mengangkat dua tangan ini. Kamipun berpelukan bahagia sambil mengucap doa dan selamat.

Akupun berpamitan. Aku dan istriku penuh kebahagiaan hari ini. Kamipun mampir di pusat perbelanjaan, tak sadar kaki ini menggiring pada sebuah toko. Iya atas ajakan istriku, akupun dibelikan sebuah baju. Baju ini panjang lengan dan panjang kebawah tanpa kaki. Namanya jubah, warnanya cokelat aku tak sadar akan memakainya hari ini.

Aha, doa-doaku sebelum rajab yang lalu akan diijabah tepat di rajab ini. Akupun berazam dalam diri akan memekai ini di setiap waktu maghdoh. Apalah jadinya kalau satu minggu tanpa ganti, tapi aku sudah sangat jatuh cinta pada jubah ini. Apa boleh buat, aku memakainya dalam lebih dari tiga hari tanpa ganti. Sampailah di suatu hari karena sebuah kebahagiaan lainnya aku diberikan dua jubah lagi dengan motif yang sama beda warna. Tak terkirah kakagumanku, lantas pasti aku terima dengam suka cita dan menguatkan azzamku untuk memakainya.

Posturku memang tinggi, di meteran tertentu tinggiku mencapai 180an. Tapi pada saat ambil SIM ukuran tinggiku hanya 177 cm. Jadi tiga jubah yang kupakai kini nyaman sekali di tubuhku. Sampai suatu hari masih pagi-pagi di kesempatan di sela kesibukan diri ada sebuah pesan singkat masuk via whatsaap "Ass tad, tad mhn maaf bajunya mungkin kebesaran sm ustad, nanti d kecilkan ya tad, bunda sdh cari ukuran kecil tp susah tad, maaf ya tad? wss". Aku pada waktu itu bingung dan penuh tanya. Sampai akhirnya di waktu sebelum makan siang ada sebuah hadiah diberikan untukku. Lantas kubuka, kalian mungkin bisa menebak. Iya, sebuah jubah dan minyak wangi dari seseorang yang baru pulang dari tanah suci. Tak canggung lagi langsung kucoba. Aku baru menyadari inilah jawabku atas pesan itu "Wasslmkm.. masya Allah..
Alhamdulillah.. terima kasih banyak bunda, kami senang sekali dengan jubahnya. Semoga menjadi amal yang besar untuk kita semua. Mabruroh bunda, Aamiin".

Alhasil, rojab dan syakban penuh cinta telah mengantarkan kita semua di Ramadhan berkah. Jubah ini insya Allah pasti berguna, kan kukena di waktu maghdoh. Sebagai ucapan syukur dari lisan dan perbuatan. Semoga menjadi ibadah untuk semua. Aamiin.

Rasulullah SAW menyerukan untuk menerima hadiah dan menyukainya. Dalam hadits Ahmad dari Khalid bin 'Adi, bahwa Nabi saw.
bersabda:
مَنْ بَلَغَهُ مَعْرُوفٌ عَنْ أَخِيهِ مِنْ غَيْرِ مَسْأَلَةٍ، وَلَا إِشْرَافِ نَفْسٍ، فَلْيَقْبَلْهُ وَلَا يَرُدَّهُ، فَإِنَّمَا هُوَ رِزْقٌ سَاقَهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَيْهِ 
"Barangsiapa mendapatkan kebaikan dari saudaranya yang bukan karena mengharap-harap dan meminta-minta, maka hendaklah dia menerimanya dan tidak menolaknya, karena itu adalah rezeki yang diberikan Allah kepadanya.

"تهدوا تحابو"
"Hendaknya kalian saling memberi hadiah, niscaya kalian akan saling menyayangi.” (HR. Al Bukhari dalam Adabul Mufrad, lihat Shahihul Jami’ [3004] dan Al Irwa’ [1601])

Jubah Cinta..
Semoga Allah SWT menautkan hati-hati kita. Aamiin

1 comment:

  1. Pasti saudara ustad senang, didoakn dg ikhlas gitu. Trus itu tuh kayaknya alasan kanpa ustad dibalas dg banyak kebaikan (*kesimpulan sendiri hehehhee). Oh ia, salam kenal ya ustad efri, aku td dpt link blognya dari grup Blogger Bengkulu.

    ReplyDelete

Terima kasih atas kunjungannya semoga menginspirasi jangan lupa tulis komentarmu di kolom komentar dan dapatkan informasi terbaru di setiap postingan. Jangan lupa follow akun Instagram @efrideplin dan Twitter @efrideplin87 juga YouTube Efri Deplin. Terima kasih semoga menginspirasi.

| Designed by Colorlib