Bismillahi..
4 Ramadhan 1438 H
#Rompi
Warnanya hitam ada tulisan khusus dari mana asal muasalnya. Aku sangat tertarik dengannya. Setiap hari kukenakan dengan sebagai pelengkap safari. Iya, ia sangat cocok digunakan di semua aktifitas. Pagi hari pada waktu berangkat kerja dan tentu waktu pulang kerja selalu kukenakan dengan baik.
Namanya Rompi Pramuka, kudapatkan ketika baru-baru waktu itu menjadi pembina pramuka di Pangkalan SDIT IQRA' 1 Kota Bengkulu. Menariknya adalah ketika kukenakan timbul sebuah pertanyaan. Dari mana aku dapatkan rompi bertuliskan "Scout Thailand" Pramuka Thailand. Iya aku dapatkan rompi itu dari seseorang. Itu saja, ini adalah hadiah.
Hari itu seperti hari biasanya, aku membereskan perlengkapan di meja kerja. Semua bangku sudah tersusun rapi. Semua harus beres karena besok ruangan ini tak perpenghuni. Mereka libur selesai ujian. Akupun segera pulang. Tanpa disadari, 30 menit kemudian aku baru ingat akan rompi Thailand. "Besok saja aku bergumam". Besok aku tetap masuk dengan agenda yang lain. Banyak kerja dan bersibuk diri dengan segudang target.
Apalah daya entah aku lupa atau bagaimana. Sampai tulisan ini dibuat akupun tak pasti dimana Scout Thailand itu berada. Aku mencoba bertanya kesana kemari, sambil mengingat-ingat dan semua nihil. Sebuah kesimpulan harus diambil. Aku harus ikhlas. Kalau itu masih milikku ia akan kembali. Atau mungkin ada yang lebih membutuhkannya.
Hari-haripun berlalu, satu tahun dua tahun. Sweter lain juga masih banyak di lemari. Jaket-jaket jadul juga masih oke. Boleh kalau mau dicoba.
Agenda hari ini segerah dituntaskan, besok kita ke Cibubur. Satu minggu disana di alam bebas. Terpikir sudah bagaimana nanti di sana. Aku sangat menikmati nuansa kearifan dan ukhuwah saudar se-Indonesia. Tidak lengkap 34 Provinsi tapi cukuplah membuat pengalaman ini bertambah. Syukur-syukur ternyata di akhir kursus aku diberi sebuah Rompi Loreng Pramuka. Kebayang kan bahagianya. Sebab-musabab diberi rompi itu tak perlulah aku cerita. Yang pasti aku bahagia.
Tak lama berselang, dari kota kelahiranku, aku dan empat unsur terkait pergi ke pulau Dewata atas sebuah undangan rasmi kementrian. Malam pembukaan hari pertama tiba di Prime Plaza Hotel & Resorts tiba-tiba nomor 32 masuk ke sebuah ruangan. Hal biasa dalam sebuah diklat apalagi sekelas kementrian, semua perlengkapan alat tulis dan id card dibagi secara merata. Dan tak lupa, ada sebuah Rompi Cokelat yang membuka memoriku dua tahun silam. Rompi Cokelat bertulisan "Gudep Unggul". Tak perlu jualah aku cerita di sini rangkaian memori di sana.
Allah berfirman "
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا – إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Maka sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” [Qs. Alam Nasyrah: 5-6]
Rompi yang dulu hilang adalah sebuah problem yang harus kusadari bahwa itu adalah takdir dari Allah yang maha kuasa. Tiada sikap diriku kecuali bersera diri dan bertawakal padaNya. Cibubur dan Bali dua tempat bagaimana cara Allah menggantinya dengan Baik dan wajib aku syukuri.
Bolehkah aku berujar "Allah telah mengganti satu Rompi hitam yang dulu dengan dua rompi yang tak kuduga-duga bagaimana aku mendapatkannya".
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungannya semoga menginspirasi jangan lupa tulis komentarmu di kolom komentar dan dapatkan informasi terbaru di setiap postingan. Jangan lupa follow akun Instagram @efrideplin dan Twitter @efrideplin87 juga YouTube Efri Deplin. Terima kasih semoga menginspirasi.