Bismillahi..
Banyak yang menyangka bahwa aku penuh dengan keprihatinan, begitu dalam benak Jefri. Mengapa tidak, coba bayangkan dengan segala aktifitas full day ditambah dengan tanggung jawab sebagai kepala keluaraga juga harus mengurus dua buah hatinya yang memerlukan perhatian dan perlakuan khusus di waktu tertentu. Memang sih ada istrinya yang notabene cantik, cekatan, ambai, manja juga, ferfecklah.. bohai, amboi.. ah sudahlah yang lain pasti ngiri deh hahaha. Tapi tetap saja Jefri dengan gayanya tetap full power.
omg hello, kok sudah sampe sini, baik kembali pada Keprihatinan orang terhadap Jefri. Jefri ternyata tidak meraakan sedikitpun beban dalam aktifitasnya sehari-hari. Dia selalu memutar keadaan ke arah positif untuk maju dan berkembang. Beda halnya kalau itu memang baik, so pasti dayung bersambut, berangkaaat. Entah apalah yang ada di benak tokoh utama kita. Setelah beberapa tantangan di tempat kerja yang hampir membuatnya putus asa, dia merasa lecutan cambuk untuk maju pada 6 tahun lalu telah menjadikan dia yang sekarang. Atau bahkan mungkin ini merupakan akumulasi dari energi terpendam belasan tahun yang lalu penuh dengan lika-liku pertahanan hidup bak survival karena jauh dari orang tua. Atau aha, oh iya dia sekarang memiliki Bidadari Surga, Istri yang setia mencintainya, ditambah nilai plus Jefri memiliki seorang ibu yang juga sangat mencintainya. W O W
Jadi, apa yang terjadi pada kehidupan Jefri sejatinya amat dinikmatinya secara sempurna, memiliki buah hati yang cakep dan cantik seperti yang didambakan semua orang, "ganteng dan cantik anakmu ding" puji seorang kakak dari daerah Jefri. Kebetulan beliau memang belum memiliki keturunan sejak menikah 14 tahun yang lalu.
Ah, Allah SWT memiliki teka-teki indah kalau kita selalu sabar dan bersyukur. Alhamdulillah..
Baiklah kita persingkat saja kisah ini. Karena Jefri dapat menguasi diri menjadikan semua keadaan menjadi lebih baik maka dia berkembang secara visinoner dan memiliki harapan maju yang luar biasa. Dia pernah berujar "Aku akan mengambil kesempatan pada keadaanku sekarang" itu sekitar 1,5 tahun yang lalu disampaikannya kepada koleganya ketika temannya itu memberikan apresiasi dan sikap moral yang tulus, disampaikannya secara lisan "Semua bangga dan salut dengan keadaan kamu sekarang tapi kamu mampu berprestasi".
Tuhan bantulah aku untuk dekat denganMu mencintaiMu setulus hatiku. Aamiinn..
Ashar, 15.45 Bumi Raflesia M.Yunus Bkl
22 Juli 2016
18 Syawal 1437 H
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungannya semoga menginspirasi jangan lupa tulis komentarmu di kolom komentar dan dapatkan informasi terbaru di setiap postingan. Jangan lupa follow akun Instagram @efrideplin dan Twitter @efrideplin87 juga YouTube Efri Deplin. Terima kasih semoga menginspirasi.