Bukit Gajah Kaba Wetan
Kabupaten Kepahiang memiliki destinasi yang sangat indah. Dengan kebun teh yang sangat luas dalam bentuk hamparan permadani alam yang hijau. Menyejukkan dipandang mata dan lebih mendamaikan jiwa di sela kepenatan hiruk pikuk kesibukan perkotaan. Dengan bermodalkan hanya ongkos parkir kendaraan saja Kebun Teh Kaba Wetan menyajikan hidangan alam yang tiada bandingnya di Kabupaten Kepahiang. Tidak salah jika Kebun Teh Kaba Wetan menjadi alternatif wisata disemua kalangan masyarakat baik kalangan ekonomi bawah, menengah, maupun kalangan atas.
Dengan luas 10.000 ha kebun teh Kaba Wetan menyimpan kekayaan alam yang cukup beragam. Selain menyimpan kekayaan alam berupa teh itu sendiri, kebun teh Kaba Wetan juga berada di tengah-tengah pemukiman penduduk desa. Sebagian dari penduduk desa memang bukanlah penduduk asli yang dikenal dengan sebutan tun jang atau yang sering dikenal dengan "orang rejang", namun penduduk desa tersebut merupakan penduduk pendatang yang berasal dari tanah Jawa dan Sunda yang didatangkan secara bertahap. Sebagian besar dari mereka berprofesi sebagai pemetik teh di kebun teh Kaba Wetan. Sudah dilakukan turun temurun sejak digalakkan perkebunan yang dibentuk pada tahun 1908 oleh penjajah Jepang.
Dari sekian luas kebun teh Kaba Wetan ada sekitar 1.000 ha berada di empat desa. Salah satu desanya bernama Desa Air Sempiang berada di daerah puncak sebelah kanan gerbang utama. Lalu bagaimanakah dengan keberadaan Bukit Gajah? mari ikuti ulasan berikutnya.
Setelah puas berada Desa Air Sempiang ada baiknya berbalik arah untuk menikmati keindahan alam di jalur sebelah kiri gerbang utama. Seperti diawal kami sampaikan kebun teh Kaba Wetan banyak sekali menyimpan kekayaan alam, maka sebelum kita berada di ujung kebun kita akan disuguhkan sebuah perkampungan warga yang akan memberi petunjuk kepada Bukit Gajah. Bukit Gajah akan ditemukan ketika ada pertigaan jalan di sebelah kanan. Tetap telusuri jalan beraspal hitam hingga menuju puncak sekitar 500 meter. Kita akan dipertemukan dengan daerah 1000 dpl yang sungguh luar biasa menakjubkan. Disana kita bisa memarkirkan kendaraan di area parkir yang telah disediakan. Ada juga tempat duduk yang terbuat dari bambu besar dan mulailah mata mata kita senantiasa melirik puncak bukit sambil menelusuri jalan setapak penuh tantangan.
Istriku waktu itu tidak percaya kalau akan sampai dipuncak tertinggi. Tapi setelah dipacu dan dipicu dengan semangat akhirnya dua bocah beberapa kali saya yang menggendong sambil bawa tas dipunggung. Istri bawa bekal di tangan. Kalau bisa kita melewati jalur melintang bukan jalur yang lurus menuju puncak. Mengapa? jalurnya sungguh ekstrem hampir 80 derajad, bayangkan saja bawa anak kecil umur 2 tahun dan 3 tahun. Tapi itulah tantangannya. Nah kalau melewati jalur melintang, kita aman untuk menuju puncak kita hanya melewati bagian sisi bukit di sepanjang jalan walau diawalnnya tetap mendaki.
Baik, banyak sekali pelajaran dari cerita diatas bisa diambil manfaatnya untuk semua. Apalagi kalau ada yang belum pernah kesana bisa menjadi referensi liburan keluarga maupun kolega. Akhirnya Kami tiba di Puncak Tertingi Bukit Gajah. Alhamdulillah senang bahagia rasanya, bersyukur sehat selamat.
Selamat Mencoba
Semoga Bermanfaat.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungannya semoga menginspirasi jangan lupa tulis komentarmu di kolom komentar dan dapatkan informasi terbaru di setiap postingan. Jangan lupa follow akun Instagram @efrideplin dan Twitter @efrideplin87 juga YouTube Efri Deplin. Terima kasih semoga menginspirasi.